Teman Ninja pernah dengar istilah dead stock? Orang gudang/operasional atau anak finance pasti paham banget istilah ini. Sebagai pebisnis, kamu wajib mengetahui dead stock dan seluk beluknya!
Apa itu Dead Stock?
Dead stock merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan barang atau inventaris yang tidak terjual dan tidak digunakan dalam periode waktu tertentu. Barang ini biasanya tersimpan dalam gudang tanpa adanya permintaan pelanggan dan akhirnya menjadi tidak bernilai atau mengurangi nilai perusahaan.
Dampak Dead Stock
Dead stock dapat memiliki dampak negatif yang signifikan bagi bisnis terutama bagi bisnis kecil. Pertama-tama dead stock menghabiskan ruang penyimpanan yang berharga di gudang, mengurangi efisiensi dan produktivitas operasional. Selain itu nilai barang yang tidak terjual juga berdampak pada keuangan perusahaan menyebabkan kerugian dan penurunan laba.
Selain itu dead stock juga dapat mempengaruhi reputasi bisnis. Jika pelanggan melihat bahwa bisnis memiliki banyak dead stock mereka mungkin meragukan kualitas dan relevansi produk yang ditawarkan. Hal ini dapat mengurangi kepercayaan pelanggan dan mengarah pada penurunan penjualan secara keseluruhan.
Nah sebelum masuk ke cara menghindari dead stock, Ninja Xpress ingin memperkenalkan sebuah aplikasi pengiriman barang terlebih dahulu nih! Namanya Ninja Biz, sudah tersedia di Google Play dan Apple Store. Aplikasi pengiriman Ninja Biz akan memudahkan kamu untuk mengelola pengiriman bisnis dengan cepat dan efisien. Yuk download sekarang!
Cara Menghindari Dead Stock dalam Bisnis UMKM
Bagi bisnis kecil menghindari dead stock sangat penting untuk menjaga kelangsungan dan keberlanjutan bisnis. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk menghindari dead stock:
Lakukan analisis permintaan pasar dan tren dengan cermat.
Memahami kebutuhan pelanggan dan memantau tren pasar akan membantu menghindari pembelian barang yang berpotensi menjadi dead stock.
Kelola persediaan dengan efisien
Gunakan sistem manajemen persediaan yang baik untuk mengontrol dan memantau aliran barang masuk dan keluar gudang. Hal ini akan membantu menghindari terjadinya overstock atau understock.
Promosikan produk dengan strategi pemasaran yang efektif
Dengan melakukan promosi yang tepat bisnis kecil dapat meningkatkan permintaan pelanggan terhadap produk yang ditawarkan sehingga mengurangi risiko dead stock.
Jalin kerjasama dengan pemasok
Komunikasikan dengan pemasok mengenai permintaan pelanggan dan tren pasar terkini. Hal ini akan membantu menghindari pengiriman barang yang tidak relevan atau berlebihan.
Lakukan peninjauan dan evaluasi secara berkala
Tinjau inventaris secara berkala untuk mengidentifikasi barang yang berpotensi menjadi dead stock. Jika ditemukan dapat dilakukan langkah-langkah seperti penjualan diskon atau penghapusan barang untuk mengurangi dampaknya.
Baca Juga: Ligwina Hananto: Boncos Karena Keseringan Dead Stock? Lakukan 4 Cara Ini!
Dalam bisnis kecil menghindari dead stock adalah faktor yang penting untuk mempertahankan kelangsungan dan keberlanjutan bisnis. Dengan melakukan analisis pasar yang baik mengelola persediaan dengan efisien melakukan promosi yang efektif menjalin kerjasama dengan pemasok dan melakukan peninjauan secara berkala bisnis kecil dapat mengurangi risiko terjadinya dead stock dan tetap beroperasi dengan sukses.
Featured image from Pexels