Memasuki bulan November, suasana musim liburan semakin terasa. Di seluruh Asia Tenggara, periode ini adalah masa lonjakan penjualan berkat perayaan yang beruntun. Namun, di balik lonjakan penjualan ini, ada tantangan besar—kenaikan biaya pengiriman yang signifikan.
Artikel ini membahas alasan utama di balik kenaikan biaya pengiriman selama musim liburan di Asia Tenggara dan menawarkan strategi cerdas untuk membantu bisnis Anda tetap unggul.
Mengapa Biaya Pengiriman Naik Selama Musim Liburan?
1. Lonjakan Permintaan karena Perayaan Budaya dan E-Commerce
Asia Tenggara mengalami periode perayaan berturut-turut, seperti Natal, Tahun Baru Imlek, dan Hari Raya. Keragaman budaya di kawasan ini membuat ketiga perayaan tersebut dirayakan secara luas, mendorong pengecer di negara seperti Malaysia dan Indonesia untuk meningkatkan stok lebih awal, yang akhirnya memicu kenaikan biaya logistik.
Pada tahun 2023, pendapatan e-commerce di kawasan ini tumbuh 22% dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai $28 miliar. Lonjakan ini mendorong penyedia jasa logistik untuk memberlakukan biaya tambahan selama musim puncak, sehingga biaya pengiriman melonjak.
2. Kemacetan di Pelabuhan Utama
Kemacetan pelabuhan adalah masalah umum di Asia Tenggara, terutama di pusat-pusat utama seperti Singapura, Port Klang (Malaysia), dan Tanjung Priok (Indonesia). Selama musim liburan, waktu tunggu peti kemas meningkat, menyebabkan keterlambatan dan biaya tambahan seperti demurrage.
Misalnya, menjelang Tahun Baru Imlek, produsen berusaha mengekspor barang sebelum pabrik tutup, memicu lonjakan pengiriman dan tarif pemesanan kontainer, sehingga biaya pengiriman semakin meningkat.
3. Tantangan Infrastruktur, Kekurangan Tenaga Kerja, dan Musim Hujan
Di negara berkembang seperti Indonesia, jalan rusak dan armada transportasi tua memperburuk logistik selama musim liburan. Di wilayah seperti Muna Barat, lebih dari 40% jalan dalam kondisi buruk, sementara kapal tua semakin menambah hambatan pengiriman.
3 Strategi Cerdas untuk Menghadapi Tantangan Pengiriman Musim Liburan
#1 Pesan Kapasitas Pengiriman Lebih Awal
Operator logistik sering memberlakukan tarif tinggi selama musim liburan karena kapasitas yang terbatas. Untuk menghindari kenaikan biaya mendadak, bisnis harus memesan slot pengiriman beberapa bulan sebelumnya.
Perencanaan lebih awal tidak hanya mengamankan tarif lebih baik tetapi juga mengurangi risiko keterlambatan. Hubungan baik dengan operator juga dapat membantu mendapatkan prioritas selama musim puncak.
#2 Gunakan Dukungan Logistik yang Menyeluruh
Memahami berbagai aturan bea cukai dan tantangan logistik di Asia Tenggara membutuhkan mitra logistik yang memiliki pengalaman regional mendalam. Mitra yang tepat dapat membantu mengurangi keterlambatan dan memastikan pengiriman tetap lancar meskipun permintaan melonjak.
Layanan tambahan seperti pergudangan, pialang bea cukai, dan transportasi multimoda juga memberikan fleksibilitas untuk menghadapi lonjakan permintaan mendadak.
#3 Pastikan Visibilitas dan Komunikasi yang Baik
Pelacakan pengiriman secara real-time membantu bisnis merespons hambatan dengan cepat. Selain itu, komunikasi yang proaktif melalui pembaruan rutin dari manajer akun dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan dan mengelola ekspektasi mereka.
Manfaatkan Peluang Musim Liburan dengan Dukungan yang Tepat
Musim liburan menawarkan peluang besar bagi bisnis yang siap menghadapi tantangan logistik. Dengan strategi yang tepat dan dukungan logistik yang andal, Anda dapat menyederhanakan operasi, mengurangi biaya, dan menjaga kepuasan pelanggan tetap tinggi.
Ninja Freight hadir untuk memberikan solusi menyeluruh dengan keahlian regional dan layanan yang dirancang khusus untuk kebutuhan musim puncak. Bersama kami, Anda dapat tetap unggul selama musim liburan ini!
