Sebagai salah satu inisiator creativepreneurship di Indonesia, Yoris Sebastian membagikan insight terbaru yang ia dapatkan dari sepak terjangnya, untuk para peserta Aksilerasi III beberapa waktu lalu.
Baik kita yang menjadi brand owner, maupun yang berperan sebagai reseller atau shipper dalam kegiatan pemasaran, kita harus selalu gelisah dan tidak berhenti belajar menemukan cara-cara baru untuk menjadi kreatif. “Jangan sekadar mengejar viral atau penjualan,” ujarnya.
Yoris mengingatkan kawan-kawan reseller atau shipper, untuk jangan pernah merasa peran kita lebih “kecil” – setiap kita memiliki ruang untuk memberi makna lebih pada produk yang kita jual, dan menyebarkan spirit itu kepada banyak orang. “ Kuncinya, seorang reseller harus kasih meaning ke customer. Pakai kreativitasmu bukan hanya untuk sekedar bikin heboh, tapi bikin bermakna. Karena dengan cara itu, customer kamu akan jadi pelanggan jangka panjang,” lanjutnya.
Setelah pandemi hadir dalam hidup kita dan para customer, aspek empati menjadi nilai yang sangat dihargai. Ketika kita sukses memberi makna yang dihargai oleh customer, mereka akan menjadi lebih berempati dengan kondisi kita, bahkan berinisiatif mendukung kita ketika masa-masa sulit sebagai reseller tiba. “Jadi, jangan kreatif hanya demi keuntungan pribadi atau demi viral belaka – pikirkanlah, bagaimana caranya kreativitas kita juga bisa memberi makna lebih dan membuat customer ikut untung.” Ingin memberi makna lebih, dalam posisi kita sebagai reseller? Apakah kamu bingung, harus mulai dari mana? Yoris mengajak kita untuk bisa memulai menyusun strateginya dari prinsip Ikigai:
1. Mulai dari: What are You Good at?
Yuk kita ingat-ingat, para teman biasanya minta tolong apa sama kita? Dari hal itu, kita bisa mengenal keunggulan diri yang sesungguhnya. Berangkatlah dari fakta itu untuk menyusun strategi kita sebagai reseller. Misalnya, apakah orang-orang di circle pertemanan selalu meminta beauty advice padamu? Bisa jadi kamu memang bisa diandalkan untuk mengkurasi dan mempromosikan produk kecantikan organik terbaik dari brand lokal. Inilah potensimu sebagai shipper!
2. Fokus ke: What Do You Love?
Jelajahi apa yang kamu sukai, dan bisa membuatmu bahagia. Ketika kita memilih satu bidang pekerjaan, kita cenderung mencari yang nyaman saja. Tapi coba lakukan pekerjaanmu dengan mindset untuk membawa sukacita pada orang lain (sambil tidak mengabaikan sepenuhnya, apa yang benar-benar kita sukai dalam hidup ini). Contohnya saja, untuk kita yang passionate di bidang kuliner, sambil menjalani hal yang kita sukai, kita bisa menjadi shipper produk frozen food yang banyak dicari kaum ibu sejak pandemi, sebagai solusi praktis menyediakan stok makanan sembari mendampingi anak sekolah online.
3. Jangan lupa: What Does the World Need?
Inilah yang terpenting, pikirkan tentang dampak yang ingin kamu berikan pada komunitas atau lingkunganmu, dan sesuaikan strategimu sebagai reseller untuk menjawab apa kebutuhan mereka. Apakah kamu merasakan keresahan para pekerja yang kekurangan waktu untuk beristirahat, misalnya? Kamu bisa menjawabnya dengan mengkampanyekan produk-produk wellness, lewat peranmu sebagai shipper.
Ada begitu banyak inspirasi untuk reseller atau shipper yang dihadirkan di sesi ini, jangan sedih jika kamu ketinggalan acara Aksilerasi III, karena materinya bisa kamu dapatkan di sini.
“Intinya jangan sampai berpikir, saya kan cuma reseller, ngapain bikin ide kreatif yang keren-keren? Karena pada dasarnya, semua orang bisa memberi makna lebih pada pekerjaan yang ia lakukan. Dan jika sudah berhasil berkarya sebagai reseller yang bisa memberi makna lebih untuk customer, viralkan pada yang lain untuk melakukan hal serupa,” simpul Yoris.
Yuk, bisa yuk! Ninja Xpress memberikan dukungan lebih bagi para pejuang shipper di seluruh Indonesia untuk berkembang makin baik lagi. Jika saat ini kamu sedang mempertimbangkan untuk mengambil peran sebagai shipper, inilah momen kamu! Sudah waktunya kreativitas kamu jadi lebih bermakna; mari ambil langkah barumu sekarang, bersama Ninja Xpress.
Selamat mencoba!