Ledakan kapal kargo Yang Ming merupakan insiden yang mengejutkan dan mengungkapkan beberapa kelemahan kritis dalam industri pengiriman dan logistik. Insiden ini menyoroti pentingnya mengikuti protokol keselamatan saat menangani bahan berbahaya dan memastikan bahwa kontainer dinyatakan dengan benar.
Ini juga mengingatkan kita akan nilai kesiapan menghadapi keadaan darurat dan respons cepat untuk melindungi semua pihak yang terlibat. Koordinasi yang baik antara perusahaan pengiriman dan otoritas dapat membuat perbedaan besar dalam menangani situasi ini secara efektif.
Baik bisnis yang menggunakan jasa pengirim barang maupun para pengirim itu sendiri dapat mengambil pelajaran penting dari peristiwa ini untuk mencegah kecelakaan serupa dan memastikan operasi yang lebih lancar dan aman.
Baca juga: HS Code: Apa itu, Fungsi Penting, Struktur, Cara Menentukan
Ringkasan Insiden Ledakan Kapal Kargo Yang Ming
Pada 9 Agustus 2024, Yang Ming Marine Transport Corp, sebuah perusahaan pelayaran Taiwan, mengonfirmasi bahwa salah satu kapal kargo mereka, YM Mobility, terbakar saat berlabuh di Pelabuhan Ningbo-Zhoushan di China. Insiden ini terjadi sekitar pukul 1:40 siang waktu setempat (0540 GMT).
Media negara China melaporkan bahwa ledakan tersebut menyebabkan gelombang kejut yang terasa hingga satu kilometer jauhnya. Rekaman dari China Central Television (CCTV) menunjukkan ledakan terjadi di antara kontainer dekat buritan kapal, mengakibatkan muatan terlempar dan menciptakan asap hitam yang besar.
Pusat Pencarian dan Penyelamatan Maritim Ningbo mencatat bahwa kapal tersebut membawa bahan berbahaya, termasuk baterai lithium dan tert-Butyl peroxybenzoate. Senyawa ini mudah terbakar dan eksplosif, memerlukan penyimpanan pada suhu di bawah 30°C (86°F) untuk tetap aman.
Penyebab insiden ini masih dalam penyelidikan, tetapi temuan awal menunjukkan bahwa ledakan terjadi pada sebuah kontainer yang memuat barang berbahaya. Kontainer tersebut awalnya dinyatakan sebagai kontainer pendingin, tetapi digunakan sebagai pengganti kontainer kering tanpa memerlukan sambungan listrik.
Langkah-langkah pengendalian kebakaran segera diterapkan, dan situasi kini sudah terkendali. Semua anggota kru telah dievakuasi dengan aman. Huan Ming (Shanghai) International Shipping Agency Co., Ltd., anak perusahaan dari Yang Ming Group, sedang berkoordinasi dengan otoritas untuk mengelola situasi ini. YM Mobility, yang saat ini melayani rute Timur Jauh ke Timur Tengah, akan memberikan status, pemindahan muatan, dan pembaruan jadwal oleh Yang Ming seiring informasi lebih lanjut tersedia.
Baca juga: Bagaimana Krisis Laut Merah Mengguncang Rantai Pasokan
Tiga Pelajaran Utama untuk Bisnis dan Pengirim Barang
Kepatuhan Ketat terhadap Klasifikasi dan Penanganan Barang Berbahaya
Ledakan Yang Ming adalah pengingat jelas betapa pentingnya mengikuti aturan keselamatan dan standar kepatuhan dalam pengiriman barang. Untuk memastikan keselamatan semua orang, bisnis dan pengirim barang harus:
- Mengikuti Standar Keselamatan Internasional: Memastikan semua pengiriman mematuhi Kode Barang Berbahaya Maritim Internasional (IMDG), yang memberikan pedoman tentang cara aman mengangkut bahan berbahaya melalui laut.
- Melakukan Audit Keselamatan Secara Berkala: Secara rutin memeriksa proses penanganan muatan, fasilitas penyimpanan, dan peralatan untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan area yang perlu ditingkatkan.
- Melatih Karyawan dengan Baik: Semua staf yang terlibat dalam operasi pengiriman harus menjalani pelatihan keselamatan wajib untuk mempelajari cara yang benar dalam menangani, memberi label, dan menyimpan bahan berbahaya.
Investasi dalam Teknologi dan Sistem Pemantauan Canggih
Bisnis dan pengirim barang harus berinvestasi dalam sistem pemantauan canggih yang melacak kondisi muatan, termasuk suhu, kelembapan, dan tekanan, terutama untuk bahan berbahaya. Peringatan waktu nyata dapat mencegah insiden sebelum berkembang.
Mengimplementasikan perangkat pelacak berbasis IoT dan sensor untuk memantau kondisi muatan sensitif serta memastikan bahwa muatan tetap dalam parameter aman selama transit dapat membantu pengirim barang membuat operasi mereka lebih aman dan lebih dapat diandalkan.
Membangun Rencana Kontinjensi dan Manajemen Risiko yang Komprehensif
Kesiapan menghadapi keadaan darurat sangat penting untuk meminimalkan kerusakan dan memastikan keselamatan. Pengirim barang harus:
- Menetapkan Protokol Darurat yang Jelas: Mendirikan protokol jelas untuk berbagai jenis keadaan darurat, termasuk prosedur evakuasi, strategi komunikasi, dan koordinasi dengan otoritas setempat.
- Melakukan Latihan Secara Berkala: Mengadakan latihan rutin dan sesi pelatihan untuk memastikan semua karyawan akrab dengan rencana tanggap darurat serta tahu bagaimana bertindak cepat dan efektif.
Pemikiran Akhir
Ledakan kapal kargo Yang Ming adalah panggilan bangun bagi industri pengiriman barang, menyoroti perlunya langkah-langkah keselamatan yang lebih baik, kepatuhan yang lebih ketat, dan manajemen risiko yang lebih cerdas. Dengan belajar dari insiden ini dan menerapkan pelajaran di atas, bisnis dan pengirim barang dapat membuat operasi mereka lebih aman dan efisien, melindungi karyawan serta muatan mereka sekaligus mempertahankan kepercayaan klien mereka.