Industri fashion terkenal akan dinamikanya yang cepat berubah. Untuk memenuhi ekspektasi pelanggan dan tetap kompetitif, bisnis fashion perlu menjaga ketersediaan stok yang tepat. Namun, restocking di sektor ini menghadirkan beberapa tantangan unik yang perlu diatasi agar bisnis tetap berjalan lancar.
Berikut adalah beberapa tantangan utama yang sering dihadapi oleh bisnis fashion dalam proses restocking:
#1 Tren Fashion yang Cepat Berganti
Fashion mengikuti tren yang terus berubah, sering kali dalam hitungan minggu atau bahkan hari. Ini berarti bisnis harus bergerak cepat untuk merespons permintaan pasar yang berubah-ubah. Keterlambatan dalam restocking koleksi yang sedang tren dapat mengakibatkan kehilangan penjualan, sementara stok yang menumpuk pada koleksi yang sudah tidak relevan hanya akan memakan ruang dan biaya.
Baca juga: Ini 5 Brand Hijab Lokal dengan Penjualan Tertinggi!
#2 Ketersediaan Ukuran dan Variasi Produk
Dalam fashion, pelanggan mengharapkan berbagai pilihan ukuran, warna, dan desain. Tantangan ini memerlukan pengelolaan inventaris yang akurat agar setiap variasi tetap tersedia. Ketika satu ukuran atau warna tertentu habis, bisnis berisiko mengecewakan pelanggan. Proses restocking yang tepat waktu sangat diperlukan untuk memastikan ketersediaan koleksi lengkap.
#3 Pengiriman ke Berbagai Lokasi Ritel
Banyak brand fashion memiliki toko fisik di berbagai lokasi dan platform e-commerce. Mengirim stok secara efisien ke berbagai titik distribusi membutuhkan sistem logistik yang terintegrasi dan tepat waktu, agar koleksi selalu siap di rak toko atau gudang, terutama di tengah tingginya permintaan di musim ramai.
Baca juga: Ninja B2BR: Restocking Mudah, Operasional Lancar, Penjualan Maksimal
#4 Pengelolaan Stok Musiman
Koleksi fashion biasanya bergantung pada musim atau acara tertentu, sehingga kecepatan restocking menjadi penting untuk menangkap momentum penjualan. Ketika musim atau tren berubah, stok yang tersisa harus dikelola dengan bijak. Menyimpan terlalu banyak koleksi musim lalu tidak hanya mengurangi profitabilitas, tetapi juga memerlukan biaya tambahan untuk pengelolaannya.
#5 Efisiensi Biaya Pengiriman
Pengiriman yang sering dan berulang ke berbagai lokasi dapat berdampak pada biaya operasional. Dalam industri dengan persaingan harga yang ketat seperti fashion, efisiensi logistik menjadi kunci untuk menjaga margin keuntungan tetap terjaga.
Sebagai solusi, Ninja B2BR menghadirkan layanan pengiriman yang praktis dan dirancang khusus untuk bisnis yang dinamis seperti fashion. Fitur multidrop memudahkan pengiriman ke beberapa lokasi dalam satu waktu, sehingga setiap toko dapat terus memenuhi permintaan pelanggan tanpa penundaan. Dengan multiparcel, brand dapat mengirimkan berbagai item menggunakan satu airwaybill, yang mempercepat proses pelacakan dan memastikan setiap varian produk selalu terpantau. Teknologi optimal routing dari Ninja B2BR membantu mengurangi waktu tempuh pengiriman dan menjaga biaya tetap efisien, menjadikan restocking tidak hanya tepat waktu, tetapi juga ekonomis.
Dengan Ninja B2BR, bisnis fashion dapat fokus pada tren dan koleksi terbaru, sambil memastikan bahwa stok tetap tersedia dan dapat diakses pelanggan kapan pun mereka membutuhkannya.
Featured image from Freepik.