Dalam era digital, hampir seluruh pebisnis melakukan pemasaran lewat media sosial dengan cara membuat konten untuk menyampaikan pesan tentang produknya. Namun, konten yang dibuat harus menarik dan relatable dengan kehidupan sehari-hari audiens supaya mendapat empati. Seperti konten storytelling yang digunakan brand Eatsambel.
Eatsambel adalah brand sambal kemasan dengan cita rasa Indonesia yang didirikan oleh Yansen Gunawan selaku CEO & Co-Founder. Menurut Yosef Abas, selaku Marketing Coach, strategi pemasaran yang dilakukan Eatsambel sangat pintar karena:
Konten berisi hard selling terkesan memaksa sehingga bisa jadi kurang menarik. Eatsambel pakai strategi soft selling yang mampu mengundang emosi dan empati agar pesan tersampaikan, yaitu lewat story telling.
Apa itu storytelling dan kenapa jadi penting?
Storytelling dalam marketing menurut Yosef adalah menggunakan cerita untuk mengkomunikasikan pesan dengan tujuan untuk membuat konsumen merasakan sesuatu untuk mempengaruhi tindakan mereka.
Seperti anak kecil yang dibacakan buku cerita oleh orang menjadi nyaman sampai tidur. Begitu pun saat dewasa, kita senang mendengar gosip atau kabar dari seseorang. Cerita membuat hari-hari lebih berwarna. Bahkan, gak jarang kita juga menonton cerita di bioskop.
Itulah kenapa storytelling lebih mudah menjual produk atau jasa. Karena salah satu aktivitas yang digemari orang adalah mendengarkan cerita menarik. Bahkan, senjata paling efektif untuk berjualan ke orang yang belum tahu bisnismu, ya lewat cerita.
Untuk mendukung storytelling, menurut Yosef, Eatsambel menggunakan teknik AIDA funnel (Attention, Interest, Desire, Act), yaitu strategi bertahap untuk membuat konsumen tahu, kenal, tertarik akan brand, dan nantinya mereka dapat membeli produk kita:
Attention
Hal yang sedang dipikirkan / relevan dengan masalah yang dimiliki oleh target audiens atau konsumen pelaku usaha.
Interest
Hal menarik yang bisa ditawarkan melalui brand atau produkmu untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Desire
Manfaat apa yang ingin disampaikan lewat produk yang kamu promosikan dan kenapa harus dimiliki oleh konsumen?
Act
Efek apa yang akan didapatkan oleh konsumen setelah menggunakan produkmu, sampai-sampai mereka harus membelinya.
Bukan hanya itu, Yosef juga melihat bagaimana Eatsambel menggunakan 3 teknik Storytelling ke dalam konten mereka.
1. Brand stories/persona storytelling
Brand Stories menurut Yosef adalah cerita yang dibuat brand untuk menyampaikan isi dari usaha mereka. Jenis cerita ini biasanya dibuat oleh pebisnis untuk membangun target market mereka. Eatsambel menggunakan teknik storytelling ini menggunakan sudut pandang dengan mengedepankan masalah yang dimiliki konsumennya kemudian menjawabnya lewat sambel mereka.
Eatsambel mengedepankan masalah orang Indonesia yang sangat suka sambal rumahan yang baru saja diulek dan pakai bahan-bahan segar. Tapi sayangnya gak semua orang bisa membuat sambel enak sehingga produk mereka hadir untuk para pecinta pedas Nusantara.
Baca Juga: 5 Teknik Storytelling Ampuh Yang Mempengaruhi Audiens
2. Product stories/product storytelling
Product Storytelling adalah cerita yang dibangun untuk menyampaikan manfaat dan nilai produk untuk konsumen. Biasanya dikemas dengan menceritakan bagaimana proses pembuatan atau pemakaian produk tersebut. Dengan teknik ini, pebisnis bisa mempromosikan keunggulan produknya secara halus lewat storytelling seperti konten Eatsambel berikut ini:
Dapat dilihat juga bahwa video promosi yang dilakukan oleh Eatsambel menggunakan teknik storytelling product stories dengan topik “Mas Yangun”. Beliau menjelaskan bagaimana membuat produk Eatsambal, bahan-bahan apa yang digunakan, proses apa saja yang dilewati, dan kenapa produknya spesial dari yang lain. “Mas Yangun” juga terlihat mendemonstrasikan bagaimana Eatsambel cocok disajikan dengan banyak lauk-pauk dan hal tersebut mampu mengundang konsumen untuk mencoba produk mereka.
3. Persona stories/customer storytelling
Customer storytelling adalah testimoni atau cerita pengalaman pelanggan saat menggunakan produk. Cerita ini digunakan untuk membangun kepercayaan audiens terhadap brand, karena konsumen akan lebih mempercayai testimoni yang diberikan oleh konsumen lain. Biasanya dikemas dengan konsumen yang bercerita secara langsung.
Selain itu, persona storytelling ini juga dapat dikemas menggunakan sosok seperti pemilik atau brand ambassador. Eatsambel melakukan teknik ini di akun Tiktok mereka menggunakan sosok “Mas Yangun” sebagai Face of The Brand. Pada setiap video, beliau hadir dan bercerita untuk promosi. Menurut Yosef, persona storytelling memakai rumus SPAS, yaitu: Set up situasi, Problem, Agitasi, dan Solusi atau Hasil. Dengan menggunakan rumus ini, cerita yang ingin disampaikan nantinya akan lebih terarah dan terkonsep.
Eatsambel menggunakan Mas Yagun dengan set up situasi jualan sambal botolan. Problem & agitasi-nya adalah mereka ingin melestarikan masakan nusantara yang mudah dijangkau tanpa menurunkan kualitas. Solusinya, Eatsambel menunjukkan produk mereka dapat dinikmati semua kalangan masyarakat Indonesia. Eatsambel juga mengambil cerita konsumen jadi bahan konten dan memberikan respon. Jadi, Eatsambel menggunakan komunikasi dua arah sebagai strategi sukses promosi di Tiktok.
Baca Juga: Jurus Tarik Ratusan Customer Per Hari Pakai Storytelling
Nah, dari penjelasan Yosef Abas tentang teknik storytelling tentu kamu jadi makin paham dong, buat bikin konten iklan yang ciamik? Kalau mau cara praktisnya, Ninja Xpress bisa bantu lewat Creative Business Solution.
Program satu ini siap bantu kamu bikin konten promosi yang profesional, menarik, dan pastinya GRATIS! Mulai dari pembuatan foto dan video produk pakai jasa fotografer,videografer, dan model profesional, endorsement pakai influencer ternama, sampai pemasangan iklan billboard. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk daftar di sini.
Featured Image from Pexels