Inventory management merupakan aspek yang sangat penting dalam operasional bisnis. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan inventory management dalam supply chain? Mengapa hal ini sangat penting untuk menjaga bisnis Teman Ninja berjalan lancar?
Di bawah ini adalah penjelasan detail mengenai apa itu inventory management dalam supply chain dan strategi yang dapat membantu meningkatkan efisiensi bisnis Teman Ninja!
Apa itu Inventory Management dalam Supply Chain?
Inventory management adalah proses pengelolaan dan pengendalian persediaan barang yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Dalam supply chain, inventory management berperan penting dalam mengelola jumlah inventaris yang tepat, waktu pengadaan yang tepat, dan distribusi barang yang efisien. Dengan kata lain, manajemen persediaan atau inventory management bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara persediaan barang yang tersedia dengan permintaan pelanggan.
Mengapa Inventory Management Penting dalam Supply Chain?
Inventory management sangat penting dalam supply chain karena berbagai alasan. Pertama, dengan mengelola persediaan dengan baik, perusahaan dapat mengurangi risiko kelebihan atau kekurangan persediaan. Hal ini akan membantu menghindari biaya penyimpanan yang berlebihan dan hilangnya pendapatan karena kehabisan stok barang. Selain itu, manajemen inventaris juga dapat membantu meningkatkan efisiensi operasional, mempercepat pengiriman barang, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Baca juga: 5 Alasan Inventory Management Penting untuk Bisnis yang Kamu Miliki!
3 Strategi untuk Meningkatkan Inventory Management dalam Supply Chain
Ada beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan manajemen persediaan dalam rantai pasok, yaitu:
#1 Just-In-Time (JIT)
Strategi JIT bertujuan untuk meminimalkan tingkat persediaan dengan mengatur pengiriman barang atau produk tepat setelah proses produksi selesai. Hal ini mengurangi biaya penyimpanan dan risiko barang menjadi usang. Namun, JIT membutuhkan koordinasi tinggi dengan pemasok, sehingga rentan terhadap gangguan atau penundaan dalam rantai pasok.
#2 Economic Order Quantity (EOQ)
EOQ membantu menentukan jumlah pesanan optimal untuk meminimalkan biaya persediaan, pemesanan, dan penyimpanan. Strategi ini menyeimbangkan antara biaya penyimpanan barang berlebih dan biaya pemesanan ulang. Namun, EOQ mengasumsikan permintaan stabil, yang mungkin tidak selalu sesuai dengan kondisi nyata.
#3 Vendor-Managed Inventory (VMI)
VMI mengalihkan tanggung jawab pengelolaan persediaan kepada pemasok. Pemasok memantau dan mengisi ulang stok sesuai kebutuhan, meningkatkan akurasi inventaris, mengurangi kekurangan stok, dan menurunkan biaya penyimpanan. Namun, keberhasilan VMI memerlukan kolaborasi yang baik antara pelanggan dan pemasok.
Baca juga: Ninja B2BR: Restocking Mudah, Operasional Lancar, Penjualan Maksimal
Secara keseluruhan, penerapan strategi-strategi ini dapat meningkatkan efisiensi manajemen persediaan, menekan biaya, dan memperkuat kinerja rantai pasok. Meski demikian, perusahaan harus mempertimbangkan tantangan unik yang mungkin timbul dari masing-masing strategi sebelum menerapkannya.
Langkah-langkah Penerapan Inventory Management dalam Supply Chain
Berikut adalah langkah-langkah penerapan Supply Chain Inventory Management yang dapat membantu meningkatkan efisiensi operasional bisnis:
Perencanaan dan Estimasi Kebutuhan Stok
Mulailah dengan membuat perencanaan kebutuhan inventaris berdasarkan data permintaan historis, tren pasar, dan estimasi permintaan di masa depan. Proses ini membantu mencegah kekurangan stok atau overstock yang dapat meningkatkan biaya operasional.
Otomatisasi Proses dengan Teknologi
Implementasikan sistem berbasis teknologi seperti software inventory atau ERP. Teknologi ini memungkinkan pemantauan stok secara real-time, analisis data yang lebih baik, dan otomatisasi tugas seperti pembaruan stok, pengelolaan pesanan, dan pelaporan.
Manajemen Hubungan dengan Pemasok
Bangun komunikasi yang baik dengan pemasok untuk memastikan pengiriman barang yang tepat waktu. Hal ini dapat mencakup negosiasi kontrak, pengelolaan waktu pengiriman, dan penerapan model seperti Vendor-Managed Inventory (VMI).
Baca juga: Strategi Membangun Relasi Bisnis B2B. Bantu Usaha Meroket!
Pengaturan dan Tata Letak Gudang yang Efisien
Atur gudang dengan sistem tata letak yang memungkinkan akses cepat ke barang yang sering digunakan. Selain itu, pisahkan barang berdasarkan kategori seperti produk lama dan baru untuk meminimalkan risiko barang kedaluwarsa.
Penggunaan Model Manajemen Stok yang Tepat
Terapkan strategi seperti Just-In-Time (JIT) untuk mengurangi biaya penyimpanan atau Economic Order Quantity (EOQ) untuk menentukan jumlah pemesanan optimal. Pilih model yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi bisnis Teman Ninja.
Pengawasan dan Evaluasi Berkala
Lakukan audit inventaris secara rutin untuk memastikan data stok selalu akurat. Evaluasi sistem secara berkala untuk mengidentifikasi area yang dapat ditingkatkan, seperti memperbaiki efisiensi operasional atau menekan biaya.
Ninja B2BR hadir untuk memberikan jawaban atas masalah tersebut!
Dengan layanan pengiriman yang dirancang untuk kecepatan dan efisiensi, Ninja B2BR menawarkan fitur seperti multidrop untuk pengiriman ke berbagai lokasi, multiparcel untuk pengiriman banyak paket sekaligus, serta sistem routing yang memastikan produk Anda sampai tepat waktu dan dalam kondisi baik.
Dengan Ninja B2BR, Anda dapat fokus pada bisnis Anda tanpa khawatir tentang masalah restocking.
Langkah-langkah ini membantu menciptakan manajemen inventaris yang lebih terorganisir dan responsif, memungkinkan bisnis untuk lebih kompetitif di pasar.
Kesimpulan
Dalam dunia bisnis yang kompetitif, inventory management dalam supply chain merupakan kunci keberhasilan. Dengan mengelola persediaan barang dengan baik, bisnis tidak hanya dapat mengurangi risiko kerugian, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional dan kepuasan pelanggan.
Oleh karena itu, jangan anggap remeh peran inventory management dalam menjaga kelancaran bisnis kamu. Mulailah menerapkan strategi yang tepat sekarang juga!
Featured image from Freepik.