Teman Ninja sudah mengenal teknik Neuromarketing? Neuromarketing adalah ilmu marketing yang menggabungkan sistem kerja otak manusia, aspek psikologis, dan ilmu pemasaran. Teknik ini mampu membantu brand untuk mengetahui apa yang mendorong keputusan pembelian konsumen, termasuk di antaranya 5 brand yang sukses menarik minat belanja dengan teknik ini.
5 brand ini baik secara sadar maupun tidak, menerapkan teknik neuromarketing dalam bisnisnya. Apa aja sih brandnya dan seperti apa strategi yang mereka lakukan? Yuk, baca selengkapnya di sini.
1. IKEA
Brand yang sukses dengan teknik Neuromarketing adalah IKEA. Salah satu taktik psikologis yang digunakan IKEA adalah dengan menggunakan maket yang menampilkan dekor ruangan secara real. Sederhananya, IKEA menempatkan produknya secara strategis untuk menciptakan keinginan berbelanja furniture. Desain tokonya juga, saat kita berkunjung tanpa disadari, di setiap jalur akan diarahkan ke konter kasir.
Nggak cuma itu, IKEA menampilkan konten iklan kalau furniture mereka sangat mudah untuk dirakit sendiri. IKEA juga gak ragu loh buat mancing konsumen untuk bertanya tentang material yang digunakan. Dari sini, mereka bisa memperoleh informasi spesifik langsung dari konsumen untuk produk yang akan diluncurkan.
Baca Juga: 5 Teknik Branding yang Berpengaruh, Namun Sering Kita Lupain
2. LEGO
Strategi yang digunakan LEGO nggak cuma menyediakan mainan susun balok warna-warni aja, tapi berbagai bentuk yang nggak terbatas. Semuanya tergantung dari imajinasi kita masing-masing.
LEGO menjadi brand yang sukses memanfaatkan neuromarketing dengan mengutamakan interaksi dan loyalitas pelanggan dalam jangka panjang. Mulai dari menyediakan meja dan kursi di dekat display produk di setiap toko, supaya konsumen punya experience langsung menyusun LEGO sebelum membeli. LEGO juga punya software sendiri untuk mendukung program Customer Relationship Management (CRM) mereka, demi berinteraksi dengan pelanggan. Jadi, setiap masukan gak ada yang diabaikan. Keren ya?
3. Starbucks
Kunci dari Starbucks menjadi brand yang sukses adalah menggunakan pemasaran psikologi secara sensorik untuk meningkatkan penjualannya. Kalau kamu mengunjungi salah satu cabangnya, hal pertama yang jadi perhatian adalah aroma biji kopi bubuk yang nikmat. Starbucks juga dalam iklan digitalnya, selalu konsisten ingin mendorong konsumen untuk membelinya berulang kali lewat membangkitkan indra penciuman.
Nggak cuma itu, mereka juga jadi pioneer dalam menuliskan nama pelanggan di setiap gelas kopi pesanan. Trik itu sukses dan diikuti oleh banyak coffee shop lainnya. Takut ketinggalan jaman atau FOMO (Fear of Missing Out), juga jadi trik marketing Starbucks dengan membuat varian kopi spesial dalam hitungan waktu tertentu supaya konsumen mau membeli secara cepat. Kalo dibuat tanpa waktu tertentu, orang-orang gak bakal mau berebut kan?
Baca Juga: Kris Moerwanto: Uniknya Neuromarketing, Strategi Marketing Super Ampuh!
4. Mine Perfumery
Brand parfum lokal, Mine Perfumery juga menjadi brand yang sukses menerapkan strategi neuromarketing, menggunakan strategi menawarkan pengalaman belanja fragrance di toko juga bisa dirasakan secara online. Dengan cara, sebelum konsumen membeli parfum di Mine, mereka dapat mencoba mengikuti fragrance kuis, yang bisa merekomendasikan pilihan parfum berdasarkan jawaban dari tes karakter diri mereka.
Kemudian, Mine juga menggunakan strategi suara yaitu Tunes, yang merupakan daftar lagu yang dikelompokan berdasarkan masing-masing koleksi parfum Mine. Konsumen dapat mendengarkan playlist-nya sebelum mereka membeli parfum.
5. Camille Beauty
Brand face mask lokal satu ini menggunakan teknik neuromarketing yang mengutamakan The Importance of Eye Gaze. Yaitu, untuk mengetahui bagaimana konsumen melihat iklan pada produk yang kita pasarkan agar lebih efektif biasanya digambarkan lewat desain.
Camille dapat menjadi brand yang sukses dengan teknik ini juga dengan menyaring beberapa tanggapan negatif dari beberapa konsumen yang sudah pernah membeli produknya bahwa kualitas packaging sebelumnya memang masih butuh banyak penyesuaian. Akhirnya, Camille merubah desain packaging-nya jadi lebih rapi, menarik, dan memperbaiki tata letak ingredients produk mereka agar konsumen lebih tau detail campuran apa saja yang terkandung dalam masker dan terlihat lebih berkualitas dari sebelumnya.
Baca Juga: Cara Stabilkan Penjualan dengan Sistem Agen Bersama Camille Beauty
Nah, itu adalah 5 brand yang sukses dengan menerapkan teknik Neuromarketing dalam bisnisnya. Tapi Teman Ninja, kamu tahu nggak, salah satu hal yang paling memorable buat konsumen dalam teknik neuromarketing adalah lewat konten iklan. Jadi, bikin iklan nggak boleh asal-asalan. Selain riset, kamu juga butuh konsep, message, talent, editing, dan lainnya. Apa harus mahal? Jawabannya, nggak dong!
Kamu bisa banget ikutan Creative Business Solution dari Ninja Xpress di mana kamu bisa dibantuin produksi konten video dan foto buat iklan, katalog, media sosial, dan segala kebutuhan promosi brand-mu, loh! Mulai dari konsep, tema, model, videographer/photographer professional, pokonya kamu cuma tinggal terima beres. Dan semuanya GRATIS!!! Mau tau lebih lanjut? Cus kepoin di sini.