Hasil survei influencermarketinghub , 59% bisnis punya budget terpisah untuk sosial media dan 75% budget tersebut diarahkan ke endorsement di tahun 2021. Di Indonesia sendiri, banyak brand yang sudah menggunakan jasa endorsement mulai dari UKM hingga brand yang sudah besar.
Fakta endorse ini dinilai efektif dijadikan sebagai media promosi di era media sosial seperti sekarang ini. Strategi promosi ini tidak hanya berguna sebagai pengenalan produk, akan tetapi menciptakan ikatan interaksi produk antara influencer dengan audience yang sesuai dengan personality-nya.
Oleh karena itu, Yosef Adji Baskoro, seorang expert digital marketing akan berbagi banyak hal dengan Teman Ninja mengenai hal-hal menarik yang perlu kamu ketahui seputar fakta endorsement.
1. Bagian dari Marketing Mix
Sebenarnya endorse sudah hadir sebelum internet dan media sosial ada, istilah yang digunakan adalah word of mouth atau melakukan promosi dari mulut ke mulut.
Endorsement adalah salah satu pilihan dalam beriklan dan iklan adalah bagian dari promosi. Apabila kamu merupakan pemilik bisnis sudah seharusnya mulai memetakan strategi marketing kamu dengan menerapkan marketing mix.
Tahukah Kamu Marketing Mix itu merupakan campuran beberapa variabel yang dapat kamu padukan untuk menghasilkan strategi marketing. Sebagai konsep yang terus berkembang, saat ini marketing mix terdiri dari 7P yaitu:
- Product (Produk) adalah segala sesuatu yang Kamu tawarkan ke pelanggan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.
- Place (Tempat) aspek ini mencakup lokasi usaha strategis yang mempengaruhi aktivitas usaha seperti kegiatan produksi, pemasaran dan manajerial.
- Price (Harga) kamu harus menentukan harga yang sesuai dengan nilai produk dan proyeksi keuntungan yang kamu harapkan.
- Promotion (Promosi) sebuah aktivitas mengenalkan produk salah satunya dengan cara endorsement.
- People (SDM) adalah aspek untuk memastikan orang-orang yang menjalankan perusahaan adalah orang yang mumpuni di bidangnya.
- Physical Evidence (Bukti fisik) aspek ini bisa diartikan sebagai penampilan fisik sebuah usaha seperti tampilan tempat usaha, produk, pelayanan dan lainnya.
- Process (Proses) adalah alur/prosedur bagaimana konsumen bisa tertarik, membeli dan menceritakan manfaat dari produk kamu secara konsisten.
Baca Juga: Iklan Sebagai Investasi Jangka Panjang
2. Endorsement Bukan Paid Promote
Kendati sama-sama dibantu oleh KOL (Key Opinion Leader) atau Influencer, nyatanya Paid Promote dan Endorsement adalah dua bentuk promosi yang berbeda. Perbedaannya ada pada Mekanisme Promosi, Media Iklan dan Harga.
Secara Mekanisme Promosi, pada Paid Promote, influencer atau KOL menerima materi yang harus di post dari Brand sehingga tidak ada proses kreatif yang terjadi. Jika Endorsement maka pemilik brand menyediakan produk untuk digunakan oleh influencer untuk dibagikan kemudian manfaat dari produk tersebut.
Pembeda kedua adalah Media Iklan biasanya apabila Paid Promote itu diposting oleh akun-akun publik sedangkan Endorsement di post oleh akun-akun milik pribadi. Harga menjadi pembeda selanjutnya, dalam Paid Promote tarif sudah ditentukan oleh influencer, pemilik brand tidak wajib menyertakan produk sedangkan di Endorse, pemilik brand dapat melakukan barter dengan memberikan produk senilai dengan tarif yang ditentukan oleh influencer.
3. Bisa Rp 0 Alias Gratis
Menurut Yosef, fakta endorsement mahal itu menunjukkan pemikiran pemilik usaha yang masih ketinggalan zaman. Dahulu sebelum maraknya sosial media dan media promosi masih dikuasai TV tentu biaya yang dikeluarkan untuk endorsement akan sangat besar, namun sejak platform sosial media banyak bermunculan, KOL (Key Opinion Leader) atau Influencer dari masing-masing platform pun bermunculan. Sebelum kamu memutuskan untuk menggunakan jasa endorsement, coba perhatikan bagan dibawah ini:
Berdasarkan bagan diatas, Kamu sebagai pemilik bisnis dihadapkan dengan banyaknya pilihan jenis influencer yang dikategorikan berdasarkan followers. Selama pandemi juga terjadi over supply influencer karena semakin banyak orang yang ingin menjadi influencer, tentu ketika persediaan melebihi kebutuhan, harga akan semakin bersaing bahkan gratis. Hal pertama yang dapat kamu lakukan adalah mengkomunikasikan brand yang kamu miliki dengan kebutuhan influencer.
Jika kamu menyasar influencer nano maka yang harus lakukan adalah meyakinkan mereka dengan produk kamu akan menghasilkan portofolio yang bagus bagi perkembangan karir mereka. Apabila kamu ingin menyasar mega influencer maka pastikan produk yang kamu miliki adalah produk unggulan UMKM sehingga memberikan citra positif juga terhadap sang mega-influencer yang peduli terhadap UMKM.
Perlu Teman Ninja ketahui, menurut Yosef cara komunikasi yang tepat untuk mendapatkan harga ekonomis bahkan gratis adalah fokus pada Barter (pertukaran), baik itu pertukaran nilai seperti citra positif (image influencer) atau Barter produk yang memiliki nilai yang sama dengan rate card (tarif endorse) yang ditentukan oleh influencer, misalnya harga untuk endorse satu insta story seorang influencer adalah satu juta Rupiah, maka kamu dapat menukarnya dengan memberikan produk seharga satu juta Rupiah juga.
4. Tidak Semua Produk Diterima
Seperti yang dikatakan oleh Yosef, bahwa tidak hanya pemilik bisnis yang sedang merintis usahanya menjadi besar, akan tetapi para influencer juga sedang berusaha membangun portfolio agar karir mereka cepat menanjak. Hal ini menunjukkan bahwa semua influencer juga sedang membangun citra yang baik, tidak jarang juga produk kamu akan ditolak oleh influencer karena perbedaan value antara produk kamu dan citra yang dibangun oleh influencer.
Misalnya influencer yang kamu sasar adalah seseorang yang sangat vokal dalam hal kebersihan lingkungan akan tetapi produk yang kamu tawarkan untuk di endorse berpeluang menghasilkan banyak sampah untuk lingkungan, tentu kemungkinan besar produk kamu akan ditolak. Sebelum hal itu terjadi kamu bisa pelajari bagaimana cara profiling target konsumen untuk disesuaikan dengan influencer yang akan kamu bidik.
5. Bukan Melulu Soal Penjualan
“Wah berapa ya peningkatan penjualan bulan ini setelah endorse produk dengan influencer?”
Tidak jarang memang pemilik usaha mengira bahwa satu-satunya tujuan dari endorse adalah untuk meningkatkan penjualan. Padahal menurut Yosef, tujuan dari endorsement itu ada empat. Pertama untuk mendapatkan Brand Awareness dari masyarakat, bagaimana produk yang kamu miliki mendapat peringkat satu di pikiran konsumen (top of mind) ini adalah tujuan jangka panjang dari endorsement.
Kedua, untuk mendapat Konten, memperbanyak digital aset berupa testimoni positif dari influencer adalah tonggak penjualan, karena setiap pemilik usaha pasti mengatakan produknya yang paling bagus, oleh sebab itu kita membutuhkan pihak ketiga untuk mengatakan produk kita memang bagus. Ketiga adalah memperkaya target konsumen, dengan endorsement tentu saja secara tidak langsung kita memperluas jangkauan pangsa pasar karena influencer tentu sudah memiliki pengikut aktif yang sering berinteraksi dengannya. Tujuan akhir dari endorsement tentunya untuk mendongkrak penjualan dengan cara konversi berapa banyak viewers yang pada akhirnya tertarik membeli produk.
Bagi kamu yang masih bingung dan belum memiliki budget endorse, Ninja Xpress siap membantu kamu melalui salah satu program Creative Business Solutions yaitu untuk Endorsement. Tidak hanya itu, jika kamu belum memiliki foto dan video produk yang bagus, maka program Creative Business Solutions juga bisa membantu.
Yuk Cari tahu lebih lanjut tentang Creative Business Solution di sini.
Itulah 5 fakta menarik yang perlu kamu ketahui mengenai endorsement. Strategi ini berguna untuk pengenalan produk dan ikatan interaksi produk antara influencer dengan audience. Selamat mencoba!
Featured image by Freepik