Siapa diantara kita yang tidak pernah berbelanja online? Jawabannya mungkin hampir semua dari kita pernah membeli kebutuhan melalui media sosial atau marketplace. Tak heran, jika Indonesia mengalami pertumbuhan 78% pada nilai perdagangan digital. Namun juga tak dapat dipungkiri jika persaingan bagi para pelaku usaha pun juga semakin ketat, setidaknya ada 4,8 juta UKM yang telah Go Digital.
Lalu bagaimana caranya untuk tetap bisa bertahan dan terus meningkatkan penjualan dengan banyak nya pesaing yang ada? Banyak cara yang bisa dilakukan, namun disini kami ingin memb2.agikan tips yang diberikan oleh Pak Aidil Wicaksono, seorang Founder Kaizen Room & Pena Enterprise, Fasilitator Master Bersertifikat Google Indonesia, Digital Trainer & Story teller, Dosen Digital Business & Communication sekaligus INSPIGO Digital Host, yang berkempatan mengisi acara Ninja KURASI Garut.
Yuk, langsung simak tips gimana cara mengoptimalkan pemasaran digital di media sosial berikut ini:
1. Tentukan Target Pasar
Hal mendasar ketika berjualan adalah memastikan jika ada calon konsumen yang akan membutuhkan produk atau jasa kita. Daripada sibuk mempersiapkan produk yang luar biasa, pastikan dulu siapa pembeli kita, apa yang mereka butuhkan. Agar tau produk kita akan laku atau tidak, kamu bisa coba menjawab beberapa pertanyaan dasar berikut ini:
- Siapa calon pelanggan ideal dari produk kita?
- Apa yang menjadi kecemasan dan kekhawatiran mereka?
- Apa masalah dan kesulitan yang mereka alami?
- Apa yang mereka harapkan?
- Bagaimana produk kita dapat membantu mereka?
Lebih lanjutnya, ketika menentukan target pasar, ada 3 tahapan yang harus dilakukan; Segmentasi Pasar, Targeting Pasar, Positioning Produk. Segmentasi Pasar dilakukan dengan mengidentifikasi pelanggan kita berdasarkan beberapa segmen atau kategori misalnya dari sisi demografis seperti jenis kelamin, usia, profesi, lingkungannya. Kemudian secara psikologis seperti gaya hidup kebutuhan dan kepentingan apa yang mereka punya sampai-sampai harus membeli produk kita. Kemudian pilih dulu mana dari segmentasi tersebut untuk jadi target pasar kita dan coba deh sambil dievaluasi juga nih kira-kira dari target tersebut mana yang potensial untuk kita kita kasih ads dan mana yang tidak, ini dilakukan pada tahapan targeting pasar. Lalu setelah itu menentukan positioning produk kita, apa yang membuat produk kita berbeda, mengapa mereka harus membeli dari kita.
2. Jangan Salah Pilih Media Sosial
Setelah menentukan target audiens dan mendapatkan indfo yang cukup, kamu juga harus memilih media sosial mana yang tepat untuk kamu gunakan sebagai platform jualan, jangan sampai salah pilih, karena setiap platform memiliki karakteristik dan pasar masing-masing. Lalu apakah harus menggunakan semua media sosial? Jawabannya TIDAK, balik lagi, sesuaikan lagi dengan kebutuhanmu.
Nah biar kamu nggak bingung, berikut kami sudah merangkum perbedaan dari beberapa media sosial:
- Instagram
76% pengguna Instagram adalah perempuan dengan rata-rata usia antara 18-29 tahun. Cocok untuk bisnis di kategori retail, makanan, fashion, kecantikan, dan seni. Konten yang cocok adalah dan video singkat serta bekerjasama dengan para influencer. Mau mulai coba beriklan di Instagram, coba cek tips agar campaign Instagram sukses. - Facebook
Pengguna Facebook cukup seimbang, 47% laki-laki dan 53% perempuan dengan rata-rata usia 25-54 tahun. Cocok sebagai platfom untuk meningkatkan brand awareness. Menyediakan fitur yang terhubung langsung dengan marketplace, dan konten yang paling cocok adalah video singkat serta live konten. Cek juga tips efektif Facebook Campaign ini buat kamu yang udah mulai pasang ads disana. - TikTok
63% pengguna TikTok merupakan kalangan muda (generasi z) dengan rentang usia 10-29 tahun. Fokus konten berupa video yang berdurasi 15-60 detik. Cocok digunakan sebagai platform untuk membangun brand awareness. Kategori bisnis seperti fashion, aksesoris hingga perlengkapan rumah tangga banyak dijumpai disini. - Twitter
Saat ini Twitter masih didominasi oleh kaum pria sebanyak 53% dengan rentang usia 16-24 tahun. Strategi pemasaran Twitter dilakukan dengan memilih username yang sesuai dengan usaha kamu, menggunakan header yang berkaitan, serta mem-follow orang-orang yang berkaitan dengan bisnismu.
3. Buat Konten yang Dekat dengan Audiens
Media sosial menjadi sarana yang paling mudah untuk berinteraksi dengan audiens-mu, nah pastikan jika konten yang kamu buat relevan agar dapat menarik atensi mereka.
Good content is all about your audience, not about you.
yes, bener banget, konten yang kamu keluarkan seharusnya mewakili audiens-mu, bukan sebaliknya. Jangan sampai kamu terus ngeluarin konten seputar produk dan brand kamu, dijamin aundiens pasti bosen dan ga ngelirik. Terus gimana buat konten yang bagus?
Pada dasarnya ada 3 konten yang biasa dibuat di media sosial; Personal, Business, atau Gabungan Keduanya. Konten Personal lebih membuat audiens terlihat baik, memberi inspirasi, menghibur, membantu konsumen untuk bangga menjadi sesuatu. Sedangkan konten Business fokus membantu audines meningkatkan efektivitas dan efisiensi, sampaikan data dan edukasi, bisa juga dengan memberikan potensi bisnis. Untuk tipe konten sendiri biasanya dalam bentuk Edukasi, Inspirasi, Kekinian dan Hiburan.
4. Pastikan Gaya Tulisan Sesuai dengan Audiens
Hal ini akan jadi tolak ukur agar konten kamu konsisten tetap relevan dengan produk dan audiens kamu. Karena konten yang bagus adalah konten yang menurut audiens kamu relate dengan mereka. Kalau gaya tulisan dan desain selalu berbeda-beda setiap hari akan bikin pusing audiensmu.
Copywriting yang baik dapat:
- Dapat mendorong penjualan atau menggaet calon pembeli
- Membuat senang para audiens sehingga mereka terdorong untuk mengambil tindakan
- dapat menyentuh sisi emosional audiens
Kamu juga bisa menggabungkan beberapa teknik penulisan agar lebih menarik.
5. Lakukan Secara Rutin
Konsistensi gak cuma bantu bisnis kamu supaya terus diingat sama audiensmu, tapi juga bisa bangun hubungan yang positif dengan mereka.Tapi ingat, konsisten dalam memberikan konten gak cuma menyuguhkan kembali konten-konten lama kepada audiens. Kamu juga harus menyusun konten-konten baru yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Makanya, penting juga nih kamu siapkan editorial plan untuk atur pola dan jadwal postinganmu. Selain itu konsistensi juga perlu di gaya tulisan dan desain seperti yang udah dibahas sebelumnya. Nah, gak lupa perhatikan juga jadwal kamu posting, coba deh bandingkan waktu terbaik posting secara umum di media sosial sama di kontenmu. Dari sini, kamu bisa temukan waktu terbaik posting versi kamu, kamu juga bisa bereksperimen loh!
Nah, itu tadi tips dari Pak Aidil tentang dongkrak pendapatan di bisnis digital lewat pemasaran Media Sosial. Dari tips Pak Haris kita bisa sama-sama belajar nih Teman Ninja, ternyata kita harus paham target pasar, kebutuhan masyarakat, nggak males riset dan eksplor, penting bikin konten media sosial yang relevan dan menarik untuk menggaet konsumen agar membeli produk kita.
Intinya, kita jangan males ya Teman Ninja dan jangan langsung kecil hati kalau modal yang kita punya gak sebanyak kompetitor! Karena dengan media sosial kita juga bisa kok bikin produk kita viral. Semoga tips dari Pak Aidil bisa bermanfaat dan ampuh bikin produkmu laris manis yaaa.
Featured image by Jeremy Bezanger from Pexels