Teman Ninja tau enggak, ada channel jualan yang lagi laris manis mendatangkan cuan untuk UMKM? Iya, sebut saja Social Commerce! Social Commerce memanfaatkan 2 fungsi internet: Media sosial dan e-commerce untuk memasarkan produk. Salah satunya, TikTok.
Apa itu Social Commerce?
Social commerce merupakan sebuah model bisnis yang mengintegrasikan platform media sosial dengan e-commerce untuk melakukan transaksi jual beli produk dan layanan. Dengan ini, para penjual dapat langsung menjangkau pelanggan mereka melalui platform media sosial favorit, seperti Facebook, Instagram, TikTok, dan WhatsApp.
Ninja Xpress di Suara UKM Negeri Vol. 4 sampai mengadakan survey buat cek gimana dampak social commerce terhadap pelaku UMKM di Asia Tenggara. Survey ini juga kasih kita tips gimana manfaatin social commerce buat hasilin cuan yang besar buat UMKM:
Pangsa Pasar yang Potensial
Pangsa pasar yang besar ini diyakini oleh 48% dari penjual social commerce bahwa ada pasar potensial yang jadi target penjualan
Baca Juga: Trik Pikat Customer Hobi Belanja Jadi Makin Loyal
Target Audiens yang Relevan
Percaya enggak kalau 37% dari penjual social commerce merasa lebih gampang dikenal target auediens? Ini karena target audiens merasa relevan dengan bisnis kamu!
Target Audiens-nya Beragam
Ini dipercayai oleh 34% dari penjual social commerce, kalau social commerce bisa bantu jangkau beragam audiens. Memudahkan mereka memasarkan produk dengan cara yang beragam pula.
Kenapa Social Commerce bisa Bantu UMKM Cuan?
Karena, bikin UMKM jadi tau seputar konten apa yang diminati, siapa influencer yang lagi hype, kapan waktu belanja paling efektif, dan bangun Unique Selling Point yang relevan dengan audiens, karena:
- Tidak terpengaruh perubahan marketplace
- Promosi mulut ke mulut berawal dari media sosial
- Tes berbagai hal untuk adaptasi
Tapi ingat, ada juga tantangannya sendiri:
- 50% penjual mengaku bikin konten yang menarik itu sulit
- 48% penjual susah adaptasi sama algoritma platform yang cepat
Nah, ini Solusinya
- Reduce waktu dan tenaga buat konten dengan ambil foto/video pakai green screen.
- Reuse konten yang pernah dibuat dan berhasil disukai banyak audiens
- User generated content (UGC), dengan kasih promo/hadiah.
Dampak dari Social Commerce
Social commerce memiliki beragam dampak positif dan negatif bagi penjual, pembeli, dan industri e-commerce secara keseluruhan.
Dampak positif:
- Meningkatkan jangkauan pelanggan: Dengan social commerce, penjual dapat langsung menjangkau pelanggan mereka di platform media sosial favorit. Ini membantu meningkatkan kesadaran merek dan menarik pelanggan baru.
- Meningkatkan penjualan: Social commerce memudahkan penjual untuk meningkatkan penjualan dengan menyediakan cara yang mudah bagi pelanggan untuk berbelanja.
- Membangun hubungan dengan pelanggan: Social commerce memungkinkan penjual untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan melalui interaksi langsung di media sosial.
- Meningkatkan efisiensi: Dengan otomatisasi proses penjualan dan pembayaran, social commerce membantu meningkatkan efisiensi bisnis penjual.
Dampak negatif:
- Persaingan yang ketat: Lingkungan kompetitif yang diciptakan oleh social commerce membuat penjual sulit untuk menonjol dari pesaing mereka.
- Masalah kepercayaan: Pembeli mungkin meragukan kualitas produk atau layanan yang mereka beli dari penjual di media sosial, menimbulkan masalah kepercayaan.
- Risiko keamanan data: Social commerce meningkatkan risiko keamanan data bagi pembeli karena mereka mungkin diminta untuk membagikan informasi pribadi dengan penjual di media sosial.
Jadi, udah siap pakai social commerce buat bikin bisnismu makin dikenal luas? Jangan lupa, buat pengiriman pakai Ninja Xpress yang #SiapBantuSampaiTujuan dengan ongkir hemat.
Featured image from Pexels