Sering dapat penolakan atau pemblokiran konten iklan Facebook tentu bukan hal mengenakkan, terutama kalau kamu seorang pelaku UMKM yang fokus memasarkan produk dengan beriklan di Facebook. Lalu, apa penyebab dan solusi dari masalah tersebut? Simak ulasan dari Oky Andries berikut ini!
Selain punya akun, pengguna yang ingin memasarkan produk di Facebook juga harus memahami Facebook Ads. Nah, Facebook Ads adalah sarana beriklan yang punya banyak manfaat, seperti untuk meningkatkan exposure, awareness, sampai tingkat konversi pembelian.
Baca Juga: ANTI GAGAL: Cek Ini Dulu Sebelum Pasang Iklan di Facebook!
Sayangnya, kadang ada pengguna yang konten iklannya ditolak atau diblokir dan bingung terhadap masalah tersebut yang dilakukan oleh pelanggaran Community Guideline. Nah, Community Guideline sendiri merupakan aturan dari Facebook untuk menentukan konten apa yang diperbolehkan untuk diunggah para penggunanya.
Community Guideline adalah aturan dari Facebook untuk menentukan jenis tindakan yang dapat diizinkan dan dilarang, meliputi hal-hal terkait spam, pornografi, ujaran kebencian, diskriminasi SARA, konten berbahaya dan perilaku digital yang merugikan orang lain dalam komunitas Facebook, dengan tujuan agar membantu menjaga keamanan dan menyenangkan untuk semua orang.
Lantas, bagaimana cara agar secara konten Teman Ninja bisa lolos untuk diiklankan di Facebook? Yuk, cari tau solusinya di bawah ini.
Gunakan Visual Yang Sesuai Aturan Iklan Facebook
Visual yang digunakan baik berupa gambar atau video dalam iklan haruslah mengikuti aturan Facebook. Hal ini lebih menjadi perhatian terkhususnya untuk produk yang tergolong “terlarang” dan “dibatasi” seperti obat-obatan, suplemen yang diragukan keamanannya, alkohol, perjudian, dll. Visual yang disarankan oleh Community Guidelines adalah:
- Berukuran 800 x 800 px
- Memiliki kualitas yang baik (resolusi bagus dan tidak pecah-pecah)
- Tidak boleh mengandung tulisan maupun informasi harga pada gambar
- Tidak boleh mengandung unsur-unsur negatif seperti SARA, maupun seksual.
Baca Juga: Oky Andries: 5 Cara Atasi Akun Iklan Facebook Dinonaktifkan
Buat Copywriting yang Menjual namun Tetap Aman
Selanjutnya adalah mengikuti aturan copywriting pada konten yang gunakan dalam beriklan. Berikut ini jenis copywriting yang harus dihindari:
- Copywriting tidak boleh mengandung unsur negatif seperti konten seksual, pemfitnahan, bullying, dan sejenisnya.
- Hindari menggunakan kata Facebook/FB/Instagram dan lain-lain.
- Hindari mengandung kata KW, replika, bajakan, dan sejenisnya.
- Hindari penggunaan kata-kata superlatif seperti “terbaik”, “terunggul”, “nomor satu”, dan lain-lain tanpa dasar yang kuat.
- Pastikan bahwa copywriting yang dibuat sesuai dengan fakta atau kenyataan produk, jangan membohongi audiens dengan melebih-lebihkan fakta.
Hindari Over-promising Pada Konten Iklan
Oky juga menyarankan agar konten iklan yang dibuat sebaiknya tidak bersifat terlalu menjanjikan atau overpromising demi menunjukkan manfaat asli produk dan menghindari pemblokiran. Berikut adalah beberapa hal yang bisa membantu Teman Ninja menghindari overpromising konten iklan:
- Fokus pada fitur dan manfaat produk dengan menggunakan bahasa sehari-hari agar lebih mudah dimengerti target audiens.
- Hindari penggunaan kata superlatif seperti “paling”, “terbaik” tanpa dasar yang kuat.
- Tunjukan bukti/referensi yang bisa dipertanggungjawabkan untuk mendukung afirmasi konten iklan.
- Fokus pada kualitas dan nilai yang bisa ditawarkan oleh produk dan layanan yang bisa menjadi solusi bagi audiens.
Baca Juga: Bang Syaiha: 5 Cara Efektif Bikin Iklan Nyentrik
Sesuaikan Konten Iklan dengan Konteks Terhadap Audiens
Untuk memastikan konten iklan dengan konteks yang digunakan sesuai dengan target audiens, lakukan riset terlebih dahulu terhadap target audiens/market. Berikut ini beberapa cara yang bisa diterapkan untuk membuat konten iklan dengan konteks yang tepat terhadap audiens:
- Identifikasi target audiens – Siapa mereka, cari tau kebutuhan, minat dan harapan mereka.
- Lakukan analisa konteks – Pahami situasi dan latar belakang dari target audins seperti demografi, gaya hidup dan situasi pasar.
- Tentukan topik – Cari topik yang relevan dan berkaitan dengan kebutuhan minat dan harapan mereka.
- Bahasa yang tepat – Terapkan hal ini agar konten iklan ada kontekstual, juga pastikan untuk menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat edukasi dan gaya bahasa mereka sehari-hari.
- Beri nilai tambah – Buat konten yang bisa memberikan solusi serta informasi bermanfaat.
- Uji coba dan evaluasi – Uji konten iklan menggunakan A/B testing dengan menyasar segmen kecil dari target audiens, lalu evaluasi respon mereka untuk memperbaiki konten sebelum disebar secara luas.
Baca Juga: Trustjak: Bikin Sukses! 4 Kiat Beriklan Kreatif & Menjual dari IKEA
Nah, agar aman konten iklan Facebook kamu kedepannya, kamu bisa lho menggunakan layanan Paid Ads dari Creative Business Solution. Kamu akan dibuatkan konten untuk iklan sekaligus bisa kontennya langsung diiklankan. Udah pasti konten yang dibuatin sesuai sama Community Guidelines dan bisa mendatangkan sales! Info lebih lanjut soal Paid Ads cek di sini!
Featured Image by Brett Jordan from Unsplash