Halo Teman Ninja! Sekarang kita akan membahas mengenai perbedaan antara produk OEM (Original Equipment Manufacturer), ODM (Original Design Manufacturer), dan OBM (Original Brand Manufacturer).
Ketiga konsep ini seringkali membingungkan para pebisnis, namun dengan pemahaman yang lebih baik, kamu bisa memilih model terbaik untuk mengembangkan bisnis yang dimiliki.
Yuk kita bahas sekarang!
Baca juga: 6 Tanda Kamu Boleh Jual Produk Lebih Mahal dari Kompetitor
Original Equipment Manufacturer
Apa itu OEM?
OEM atau Original Equipment Manufacturer, adalah perusahaan yang memproduksi barang atau komponen untuk dijual oleh perusahaan lain dengan mereknya sendiri. Di sini, perusahaan OEM bertanggung jawab untuk memproduksi barang sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh perusahaan pemesan. Misalnya, produsen mobil dapat memesan komponen mesin untuk digunakan pada mobilnya dari produsen peralatan asli.
Keuntungan dan Kekurangan Memilih OEM
Keuntungan memilih model OEM adalah perusahaan pemesanan tidak perlu menanggung biaya desain produk, sehingga dapat mengurangi biaya produksi. Namun kekurangannya adalah kamu tidak dapat mengontrol kualitas produk dan tidak dapat membedakan yang dimiliki dengan pesaing.
Baca juga: Inventory Restocking – Kapan Waktu yang Tepat untuk Melakukannya?
Original Design Manufacturer
Apa itu ODM?
Sedangkan ODM (Original Design Manufacturer) adalah perusahaan yang tidak hanya memproduksi produk sesuai spesifikasi yang ditetapkan oleh perusahaan pemesan, tetapi juga mendesain produk tersebut. Dalam hal ini, perusahaan ODM bebas mendesain produk sesuai kebutuhan dan permintaan pasar. Contoh yang sering kita lihat adalah produk elektronik dengan merek tertentu yang sebenarnya diproduksi oleh perusahaan ODM.
Keuntungan dan Kekurangan Memilih ODM
Memilih model ODM memberikan kamu fleksibilitas dalam desain produk sesuai dengan kebutuhan pasar dan juga mengurangi biaya desain. Namun, sisi negatifnya adalah Teman Ninja tidak memiliki kendali atas supply chain dan berisiko kehilangan keunggulan kompetitif jika perusahaan lain menjual produk serupa.
Baca juga: Overselling: Pengertian, Penyebab, Akibat dan Tips Mencegah
Original Brand Manufacturer
Apa itu OBM?
Terakhir, OBM atau Original Brand Manufacturer mengacu pada perusahaan yang tidak hanya merencanakan dan memproduksi produk, namun juga menjualnya dengan mereknya sendiri. Dengan konsep ini, perusahaan memiliki kendali penuh atas seluruh proses produksi dan pemasaran produknya. Contoh perusahaan OBM terkenal adalah Apple yang mendesain, memproduksi, dan menjual produk dengan merek Apple.
Keuntungan dan Kekurangan Memilih OBM
Model OBM memberi kamu kendali penuh atas kualitas produk, citra merek, dan strategi pemasaran. Namun, kelemahannya adalah kesadaran merek harus dibangun dari awal, sehingga mengakibatkan biaya produksi lebih tinggi dan risiko pasar menjadi lebih besar.
Baca juga: Cek 7 Jenis Gudang & Fungsinya biar Bisnismu Naik Kelas
Mana yang Paling Tepat untuk Bisnis Kamu?
Pemilihan model yang paling tepat bergantung pada tujuan dan strategi bisnis yang ingin Teman Ninja capai. Jika kamu lebih memilih biaya produksi yang rendah, model OEM mungkin merupakan pilihan yang lebih baik. Namun, jika kamu memiliki kendali atas desain produk dan ingin meningkatkan kesadaran merek, model OBM mungkin merupakan pilihan yang baik.
Memahami perbedaan antara OEM, ODM, dan OBM akan membantu Teman Ninja dalam membuat keputusan yang lebih tepat untuk mengembangkan bisnis yang dimiliki. Pastikan untuk melakukan analisis menyeluruh dan pertimbangan matang sebelum memilih model mana yang terbaik untuk bisnis kamu. Selamat mencoba!
Featured image from Freepik.