Apakah Teman Ninja sering mendengar istilah overselling dalam dunia bisnis? Apa sebenarnya pengertian dari overselling dan mengapa hal ini bisa terjadi?
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail pengertian, penyebab, akibat, dari overselling dalam bisnis yang Teman Ninja miliki. Selain itu, kita juga akan memberikan tips mencegah overselling agar tidak terjadi dalam bisnis kamu. Ayo kita simak!
Pengertian Overselling dalam Bisnis
Overselling dapat didefinisikan sebagai praktik penjualan di mana penjual menjual lebih banyak barang daripada yang sebenarnya dimilikinya. Dalam lingkungan bisnis, overselling sering kali terjadi ketika perusahaan tidak memiliki persediaan yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan. Hal ini mungkin disebabkan oleh kesalahan manajemen inventaris atau kurangnya koordinasi antara departemen penjualan dan inventaris.
Baca juga: Cara Jitu Mengelola dan Mencegah Selisih Stok Barang
Penyebab Terjadinya Overselling
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya overselling dalam bisnis yang kamu miliki. Salah satunya adalah belum terintegrasinya sistem penjualan dan gudang penyimpanan. Selain itu, kurangnya transparansi dalam pelacakan inventaris juga dapat menyebabkan penjualan berlebihan. Ketidakmampuan mengukur permintaan pasar secara akurat juga berperan.
Akibat dari Overselling
Overselling dapat memberikan dampak buruk bagi bisnis, antara lain adalah sebagai berikut:
- Hilangnya pendapatan bisnis,
- Merusak kepercayaan pelanggan,
- Membuat kompetitor bisnis menjadi lebih kuat,
- Reputasi bisnis menjadi jelek di mata pelanggan, dan
- Pekerjaan menjadi bertambah karena harus berhadapan dengan refund dan komplain.
Baca juga: Masalah Penyimpanan Ini Sepele, Tapi Bikin Bisnis Rugi!
Tips Mencegah Overselling dalam Bisnis
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu kamu mencegah terjadinya overselling dalam bisnis yang dimiliki. Apa saja tipsnya?
#1 Pastikan Mengetahui Kapan Stok Barang Habis
Pantau inventaris kamu secara teratur untuk mengetahui kapan persediaannya hampir habis, agar bisa melakukan pemesanan ulang secara tepat waktu
#2 Miliki Stok Cadangan
Selalu sediakan stok cadangan untuk produk dengan permintaan tinggi. Hal ini akan membantu kamu menghindari stok yang tiba-tiba habis ketika permintaan sedang meningkat.
#3 Praktek FIFO (First In First Out)
Saat melakukan penyimpanan barang, selalu terapkan sistem First In First Out (FIFO) sehingga barang yang masuk terlebih dahulu adalah yang keluar terlebih dahulu. Hal ini dapat membantu kamu untuk mengurangi resiko kehilangan stok barang.
Baca juga: Gampang Banget! 5 Metode Restok Inventaris Mudah buat Pemula
#4 Simpan Catatan Penjualan
Selalu catat seluruh transaksi penjualan yang terjadi agar kamu dapat dengan mudah melacak jumlah persediaan barang yang sudah terjual. Catatan penjualan yang rapi dan jelas memungkinkan kamu untuk bisa memprediksi permintaan pasar dengan lebih akurat.
#5 Lakukan Audit Stok Secara Berkala
Jangan lupa untuk selalu melakukan pemeriksaan persediaan barang secara berkala untuk memastikan jumlah yang dicatat sesuai dengan jumlah sebenarnya di gudang penyimpanan. Hal ini membantu kamu untuk mencegah penjualan yang berlebihan dan kerugian inventaris yang tidak disadari.
Dengan menerapkan tips di atas, Teman Ninja dapat memastikan pencegahan terjadinya overselling pada bisnis dan menjaga kelangsungan operasional bisnis. Segera lakukan tindakan pencegahan yang diperlukan untuk mencegah overselling yang berdampak negatif pada bisnis kamu. Selamat mencoba!
Featured image from Freepik.