Teman Ninja, gagal dalam bisnis banyak sekali faktornya. Salah satunya, datang dari hal yang nggak pernah terduga seperti pandemi. Menurut data, selama tahun 2020 ada sekitar 30 juta UMKM yang bangkrut karena Covid-19. Akibatnya banyak kerugian dimana-mana, meningkatnya pengangguran, dan masih banyak lagi.
Terlepas dari apapun faktornya, mengalami kegagalan berbisnis pasti sangat pahit. Karena dalam berbIsnis biasanya melibatkan banyak pihak. Untuk Teman Ninja yang sedang ada di posisi sama, kita kulik dulu cerita dari Wempi Januar & Sabrina sebagai pemilik brand pakaian anak Sabine & Heem juga Dua Coffee. Walaupun harus rugi, tapi Wempi & Shabrina lebih memilih melakukan perubahan daripada duduk berpangku tangan.
Saat bertemu dengan kegagalan, manusiawi jika kita merasa runtuh. Tapi ternyata reruntuhan dari kegagalan adalah pondasi yang membuat kita semakin kuat dan jadi lebih berani dengan strategi yang lebih matang.
Awal mula berbisnis, tapi harus gagal…
Sabine and Heem adalah brand fashion anak yang terinspirasi dari nama anak mereka, yaitu Sabine dan Ibraheem. Sebelum memulai bisnis ini, mereka fokus bisnis di bidang fashion muslim dan juga mencoba beberapa bidang bisnis lainnya. Bukannya untung yang didapat, malah rugi, rugi, dan rugi lagi karena waktu itu Wempi & Shabrina ditipu orang.
Nggak cuma itu, mereka juga bercerita kalau bisnisnya gagal sampai bangkrut karena pondasi model bisnis yang tidak stabil, strategi pemasaran yang kurang efektif, minimnya vendor yang dapat menyesuaikan dengan standar kualitas yang diinginkan, research & development yang tidak mendalam, dan menemukan partner yang salah juga tidak sejalan.
Baca Juga: Monel.id: Kiat Sukses Bangun Bisnis Partnership
Tapi siapa sangka, justru dari kegagalan ini, Wempi dan Shabrina menemukan peluang baru dalam berbisnis. Bagi mereka, anak adalah sumber inspirasi. Maka dari itu tahun 2018 mereka memberanikan diri mencoba bisnis fashion anak yang dinamakan Sabine and Heem. Menurut mereka, pakaian anak yang menarik dan mempunyai sisi unik adalah teman masa kecil anak yang akan menjadi kenangan bagi mereka saat dewasa nanti.
Memulai kembali bukan hal mudah. Maka dari itu, kami memulai dengan hal yang paling kami cintai, yaitu anak kami sebagai inspirasi. Kecintaan kami pada fashion anak juga memercikan harapan baru.
Nah, untuk itu Wempi & Shabrina ingin memberikan tips kepada Teman Ninja gimana caranya bangkit lagi walau bisnis mengalami keterpurukan. Jadi, kita bisa cepat bangkit dan jangan takut untuk memulai kembali. Yuk, simak!
Temukan Inspirasi Brand Dari Hal Terdekat
Wempi & Shabrina menyarankan dari pada hanya fokus dan pusing menemukan bisnis apa yang menarik dan bisa jadi viral, lebih baik kita mulai mencari inspirasi dari hal terdekat kita. Seperti Wempi dan istri yang sangat menyayangi kedua anaknya, Sabine dan Ibraheem akhirnya memutuskan untuk bikin brand fashion anak Sabine and Heem. Dengan menjadikan sesuatu yang kita cintai sebagai inspirasi, sangat mampu membangkitkan semangat dan harapan baru.
Dengan memulai dari hal yang terdekat, akan memudahkan pebisnis dalam merencanakan serta menjalankan bisnisnya karena hal tersebut sangat familiar.
Menjadikan anak sebagai inspirasi sangatlah membangkitkan semangat kami
Melakukan Research & Development Sebelum Menjalankan Brand
Kenapa hal ini penting? Menurut mereka karena dengan research & development yang mendalam, membuat kamu bisa mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan, menggunakan teknologi yang tepat, menciptakan produk atau layanan terbaik untuk konsumen, dan lainnya. Dengan keinginan untuk membuat brand yang memiliki keunikan sendiri, maka proses ini penting untuk memperkuat pondasi bisnisnya agar tidak lagi mengalami kegagalan akibat model bisnis yang lemah.
Fokus pada research and development, membuat pebisnis jadi paham tren serta keinginan konsumen dan mampu menjadikannya patokan, lalu dapat mengembangkan produknya menjadi sesuatu yang “dilirik” oleh konsumen.
Saat kita tahu apa penyebab kegagalan terdahulu, kita kembali dengan pondasi yang lebih kuat.
Baca Juga: Nurdin Hoerrudin: 5 Cara Riset Winning Product Agar Omset Meroket
Memilih Vendor Yang Tepat
Belajar dari kesalahan sebelumnya, Wempi & Shabrina tidak ingin asal memilih vendor. Penting untuk mereka mendapatkan vendor yang mampu menyesuaikan kualitasnya dengan keinginan. Untuk itu, berkaca dari sebelumnya, kali ini memilih vendor punt menjadi hal krusial bagi Sabine & Heem.
Mereka yakin, walaupun ada tren berjalan tapi yang namanya konsumen akan selalu menginginkan hal baru dan unik. Di sinilah titik baliknya, Wempi & Shabrina juga jadi sangat teliti dalam memilih vendor untuk mengerjakan produknya. Karena dengan menemukan vendor yang tepat, artinya kita tau apa yang kita ingin buat dan vendor ini mampu mengikuti atau sejalan dengan visi misi kita. Sehingga nantinya mereka memahami keinginan dan kualitas produk kita, bisa mengikuti timeline produk kita, dan sesuai dengan budget yang kita miliki. Alhasil, terbentuklah kerjasama yang longlasting.
Kami menginginkan baju anak yang berkualitas, walau perlu waktu tapi perlahan kami mulai menemukan vendor yang sesuai.
Manfaatkan Waktu Sebaik Mungkin
Kadang pebisnis kurang melihat waktu sebagai hal yang krusial. Padahal, menurut Wempi & Shabrina, hal satu ini juga sangat penting. Karena, dengan manajemen waktu yang baik, kita dapat menjadi lebih produktif. Apabila menjadi lebih produktif dalam hal pekerjaan, maka bisnis yang dijalankan akan lebih cepat berkembang dan mendapatkan keuntungan.
Pebisnis bisa memaksimalkan waktu dan mengalokasikan waktunya untuk fokus mengembangkan bisnis dari berbagai aspek, operasional, marketing, hingga customer service.
Dalam transisi, tantangan terbesar adalah bagaimana untuk bisa tepat dan maksimal dalam manajemen waktu
Baca Juga: Erika Ricardo: Personal Branding Kunci Penghasilan Tiga Digit
Ubah Mindset dan Selalu Lakukan Evaluasi
Pada saat gagal, menurut Wempi & Shabrina kebanyakan orang panik atau bahkan menyalahkan orang lain. Tentu hal ini pahit, tapi jangan sampai berlarut dan malah bikin kita selalu merasa takut
It’s okay not to be okay, melatih mindset untuk tidak meratapi dan terpuruk itu cara kita untuk “sembuh”
Untuk mendeteksi dan mengenali kegagalan, kita harus selalu lakukan evaluasi. Tujuannya untuk memantau jalannya bisnis setiap saat. Mulai dari manajemen, bagaimana pemasaran, feedback customers, stok barang, dan lain-lain. Kalau kita selalu memantau dengan berkala, kita akan lebih mudah menemukan kendala apa yang terjadi pada tiap proses. Di sini kita harus sigap dan segera mencari solusi yang tepat.
Baca Juga: Kris Moerwanto: Uniknya Neuromarketing, Strategi Marketing Super Ampuh!
Nah, gak lupa kalau dari produk udah oke, kita juga harus bisa menemukan pengiriman yang sigap dan mampu kasih solusi yang tepat. Seperti layanan Ninja Xpress Sameday, yang bisa bikin pelanggan kamu nerima paket di hari yang sama dalam waktu 12 jam. Tarifnya terjangkau cuma Rp15.000 flat rate, pengiriman bisa dilakukan di berbagai platform penjualan. Baik social media commerce maupun marketplace. Dan sudah tersedia di kota-kota besar seperti Jabodetabek, Medan, Bandung, Cimahi, Jogja, Semarang, Solo, Surabaya, Sidoarjo, Gresik.
Penasaran mau kepoin manfaat Ninja Sameday lainnya? Atau mau langsung coba? Cek di sini!
Featured image by Brett Jordan from Unsplash