Pebisnis tidak terhindari dari kondisi bisnis mulai lesu seiring perubahan zaman, contohnya saat pandemi COVID-19 2021, sebanyak 87,5% UMKM terdampak dan 93,3%-nya merasakan dampak penurunan omzet penjualan. Supaya bisnis terus lancar dalam setiap keadaan, kamu perlu punya strategi yang sesuai dengan bisnismu.
Menurut Fellexandro Ruby, selaku creativepreneur, penulis, serta content creator ilmu bisnis dan keuangan:
Mengatur strategi untuk menaikkan angka penjualan bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, harus melalui trials and errors. Maka dari itu, para pelaku usaha pasti bisa menemukan caranya.
Fellexandro Ruby
Spesial buat Teman Ninja, bersama Ruby, yuk kita bareng-bareng temuin gimana cara mencegah dan mengatasi bisnis yang lesu!
Kenali dulu, apa penyebab bisnis mulai lesu
Penting untuk mengenali penyebab atas masalah sebelum mencari solusinya, tujuannya agar kita bisa mencari solusi yang tepat. Untuk itu, kenali dulu alasan yang bikin bisnis mulai lesu lebih cepat:
- Perubahan zaman: Faktor eksternal ini menuntut pebisnis harus cepat beradaptasi karena tren yang cepat berubah. Secara otomatis, perilaku konsumen juga ikut berubah. Kalau nggak peka, penjualan bisa turun.
- Perencanaan bisnis kurang matang: Kebanyakan pebisnis punya masalah internal seperti ini. Karena ingin menekan budget, jadi melakukan segalanya sendiri yang berujung bisnisnya sulit berkembang.
- Pendataan yang buruk: Kalau pebisnis nggak tahu kemana arus kas terbesar keluar, berapa ongkosnya, berapa pendapatan yang diterima, bagaimana mereka bisa berkembang?
- Tidak punya tim yang kompeten: Menyebabkan pebisnis susah melayani pesanan dari konsumen dengan baik. Akibatnya, konsumen nggak puas dan memilih pindah ke kompetitor.
Baca Juga: 5 Brand Yang Sukses Menarik Minat Belanja dengan Mudah
Setelah paham penyebabnya, berikut ini adalah 6 cara untuk mencegah & mengatasi bisnis mulai lesu menurut Fellexandro Ruby.
Kembali Matangkan Perencanaan Bisnis
Langkah pertama dalam mengatasi bisnis mulai lesu adalah dengan memahami siklus ekonomi supaya kamu punya rencana dan bisa mengira-ngira kemungkinan terbesar apa yang akan terjadi di pasar terhadap bisnismu. Contoh, adanya penurunan ekonomi bukan berarti pendapatan kamu nol. Usahakan minimal penjualan sesuai dengan angka penjualan sebelumnya, perkirakan bisnismu masih bisa berjalan untuk 2-3 tahun kedepan. Memang kelihatannya nggak banyak bertumbuh, tapi setidaknya bisnismu bertahan.
Sigap Kenali Perilaku dan Keinginan Konsumen
Sebagai pebisnis, kamu juga harus bisa menentukan target konsumenmu dan tau karakteristik mereka. Tujuannya supaya komunikasi dan pemasaran yang dilakukan lebih efektif. Kalau konsumenmu kasih kritik dan saran juga jangan kesal. Justru ini kesempatan emas buat kamu improve sebelum mengalami kegagalan. Intinya, kamu berubah untuk orang yang kemungkinan besar akan membeli produkmu karena mereka konsumenmu. Langkah memahami kenapa bisnis mulai lesu ini yang sering dilupakan padahal jika kamu melakukannya dengan benar, bisnis kamu akan berkembang dengan pesat.
Segera Lakukan Inovasi
Saat melihat bisnis mulai lesu, kebanyakan konsumen akan menurunkan pengeluaran mereka. Ini saatnya kamu buat produk baru dengan harga yang lebih murah. Contohnya kebiasaan ngopi yang penjualannya tinggi, tapi saat kondisi pasar nggak baik, konsumen akan menurunkan konsumsi kopi mereka. Kamu bisa berinovasi untuk membuat kopi saset karena harganya lebih murah tapi tetap bisa memberikan kenikmatan yang sama.
Baca Juga: Nurdin Hoerrudin: 5 Cara Riset Winning Product Agar Omset Meroket
Segera Evaluasi Masalah
Langkah lain dalam menghadapi bisnis mulai lesu adalah dengan melakukan evaluasi berkala. Misal, bisnismu pada 2 bulan terakhir mengalami penurunan penjualan. Ternyata setelah dievaluasi, penyebabnya ada kompetitor yang menawarkan produk serupa dengan harga yang lebih murah. Kamu jangan berperang lewat harga, coba lebih fokus ke branding dan lakukan pengembangan produk agar konsumen tertarik dengan memakai produk baru yang dibuat.
Jeli Melihat Pola Bisnis
Penting bagi pebisnis punya catatan penjualan dan melakukan evaluasi terhadap catatannya. Tujuannya supaya kamu tau pola bisnismu dan melacak kapan penurunan penjualan terjadi. Contoh, dari catatanmu ketemu pola bisnis ada kenaikan penjualan tapi hanya saat lebaran dan akhir tahun. Kamu bisa mengurangi cost operasional yang nggak terlalu penting di bulan-bulan terjadinya penurunan penjualan. Jadi saat musim ramai, kamu bisa merekrut sumber daya sementara supaya pendapatan maksimal.
Perbaiki Kualitas & Nilai Jual Produk
Pastikan kualitas produkmu sesuai dengan harga supaya konsumenmu puas. Tapi kualitas produk aja nggak cukup, kamu harus punya nilai jual yang berbeda dengan kompetitor. Menurut Ruby:
Keunikan adalah suatu hal yang dapat menarik konsumen untuk “melirik” produk-produkmu.
Fellexandro Ruby
Baca Juga: Trustjak: Perkuat Product Branding Agar Jadi Bestie Konsumen
Kamu bisa menawarkan sesuatu yang berbeda supaya bisnismu bertahan lama. Seperti membuat konten promosi yang bermakna dan relate dengan konsumenmu. Bingung bikinnya gimana? Tenang, kamu bisa ikut Creative Business Solution dari Ninja Xpress!
Program ini siap bantu kamu bikin konten foto atau video iklan, desain, dan segala kebutuhan promosi brand-mu! Mulai dari konsep, model, videographer/photographer profesional, pokoknya semua GRATIS!!! Mau tau lebih lanjut? Cus, cek di sini.
Featured Image from Unsplash
