Young Woman Casual Peach Sweater Isolated Green Olive Color Wall Shout Megaphone Holding Shopping Bags Announces Discounts Sale Promotion

Faktor Penting Memilih Buzzer Sebagai Media Promosi

Masih bingung dengan buzzer dan gimana cara memaksimalkannya guna mendukung promosi bisnis kamu? Simak artikel berikut ini.
Display@2x.png

Content Drivers

Penggunaan istilah Buzzer kemudian menyeruak, Karena sering digunakan oleh aktivis media sosial dalam  melakukan promosi baik, produk, berita atau bahkan jasa. Atau dalam artian lain, buzzer adalah orang yang melakukan kegiatan promosi, kampanye atau memberikan info terbaru, baik berupa propduk atau berita melalui postingan di akun  media sosial yang mereka punya.

Baca Juga: Tips Optimalkan Pemasaran Digital Media Sosial

Ciri – ciri nya memiliki banyak pengikut, yang kemudian dibayar untuk melakukan kegiatan promosi atau mengkampayekan produk dalam bingkai akun sosial media mereka.

Lalu apa perbedaan Buzzer dan Influencer? Keterlibatan audiens pada buzzer biasanya lebih rendah, karena audiens hanya melakukan riset untuk mencari kebenaran dari yang buzzer bicarakan. Sementara pada Influencer, mereka memiliki pola komunikasi yang lebih personal. Kemampuan ini sangat dibutuhkan sebuah brand untuk menghasilkan konversi yang tinggi.

Dengan adanya buzzer di media sosial, maka memiliki dampak positif di media sosial. Buzzer akan menjadi alternatif untuk meningkatkan pemasaran suatu produk. Sebuah produk yang diiklankan atau diviralkan oleh buzzer, akan dikenal oleh masyarakat dan akan meningkatkan penjualan terhadap produk tersebut.  Lalu, bagaimana tips memilih Buzzer yang tepat sebagai media promosi?

Yuk, intip beberapa tips berikut ini!

1. Memiliki Impresi yang Tinggi

Beauty Blogger Live Streaming Makeup Review Video Online
Sumber: Freepik

Buzzer dapat berperan untuk menggiring opini bahkan menjalankan suatu campaign karena fungsinya sebagai alat komunikasi pemasaran politik. Namun menurut Teman Ninja, sebagai alat media promosi atau pemasaran pada umumnya, apakah buzzer merupakan strategi bisnis efektif?

Followers yang dimiliki buzzer bukanlah indikator utama apakah buzzer itu akan efektif atau tidak, kamu  bisa melihat dari bagaimana buzzer itu menghasilkan impresi atau reach yang tinggi. Sebenarnya angka tiap akun pasti berbeda-beda namun kamu bisa menjadikan itu sebagai acuan untuk memilih akun mana yang efektif.

Namun, menurut riset, rata-rata engagement rate akun di Facebook adalah 0,09%. Sementara rata-rata engagement rate Instagram sebesar 1,6%. Untuk itu, paling tidak bandingkan akun Anda dengan kompetitor atau bisnis yang sejenis di media yang sama. 

Untuk mengetahui angka tersebut dari sebuah akun buzzer bisa dilihat menggunakan layanan seperti Hootsuite Insight, Buzz Sumo, Twitter Counter, dan sebagainya. 

Beberapa layanan ini dapat mengukur tingkat aktivitas akun-akun Twitter dan Facebook. Semakin tinggi tingkat aktivitas, maka skor impresi biasanya juga ikut meningkat dan juga semakin bagus untuk kamu pilih sebagai media promosi produk kamu

2. Tipe Konten yang Sesuai

Content Concept Laptop Screen 2
Sumber: Freepik

Teman Ninja, sekarang ini konten tak hanya dibuat untuk menarik perhatian pengguna media sosial saja, tapi juga digunakan banyak orang untuk keperluan dagang saat promosi. Sebelum konten diterbitkan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar konten yang disebarkan mampu menjangkau lebih banyak audiens.

Teman Ninja perlu memperhatikan konten akun buzzer yang akan dipilih. Konten yang tidak sejalan dengan produk Anda tentu tidak akan memberikan pengaruh yang signifikan. Jadi, temukanlah akun-akun buzzer yang memiliki konten dan karakter yang sesuai dengan produk Anda agar hasilnya lebih maksimal.

Seringkali brand yang memilih buzzernya melupakan kesesuaian konten. Hal ini tentunya menjadi masalah ketika segmentasi produk dan media promosinya tidak sesuai. Bila segmentasinya mengenai make up maka pilih akun yang memiliki targetnya wanita dari kalangan remaja hingga dewasa yang tentunya menyukai dunia make up, sedangkan jika produk nya adalah kuliner, Teman Ninja bisa memilih akun yang menargetkan banyak orang baik wanita dan pria dan sebagainya. 

Lakukan survei kecil-kecilan agar kamu bisa memenuhi kebutuhan informasi target. Selain itu juga, ini akan membuat menggaet target lebih banyak lagi.

3. Sentimen dan Interaksi Followers

Group Diverse People Using Their Phones
Sumber: Freepik

Teman Ninja, Buzzer adalah pelaku media sosial yang melakukan sebuah promosi secara tidak langsung yang dikenal dengan metode promosi word of mouth. Word of mouth merupakan sebuah interaksi yang dilakukan untuk sharing testimoni dari mulut ke mulut terhadap sebuah produk dalam artian positif.

Oleh karena testimoni yang disebarkan haruslah baik, kamu harus mencari buzzer yang interaktif dengan followers-nya, karena karena itu penanda bahwa mereka bukan robot penyuplai konten. 

Teman Ninja, kamu juga harus memperhatikan reaksi yang didapat buzzer dari setiap konten yang mereka tampilkan. Jika buzzer yang kamu pilih selalu mendapat sentimen positif dari para followers-nya, selamat, kamu telah memilih buzzer yang tepat!

Dampaknya baiknya adalah buzzer yang efektif dalam interaksi dengan pelanggan nantinya akan membuat brand yang mereka promosikan juga terlihat baik dan natural. Dan kamu pun secara tak langsung bisa melihat reaksi para followers-nya terhadap brand kamu.

4. Pemilihan Opini yang Sesuai

Young Woman Using Phone While Attending Online Class
Sumber: Freepik

Teman ninja, Buzzer juga kadang dapat diartikan sebagai orang-orang yang menyuarakan suatu topik tertentu yang bertujuan untuk menembus trending topic (topik paling populer yang dibicarakan) di media sosial, dan membentuk suatu opini publik, bahkan bisa dilakukan untuk mensukseskan bahkan menggagalkan suatu campaign.

Secara tidak langsung, para buzzer harus memiliki keterampilan untuk memanipulasi sebuah opini yang mereka buat untuk mempersuasi calon pelanggan dalam media promosi. 

Opini yang tepat dapat membuat pelanggan merasa terpengaruhi dan membuka peluang mereka untuk mencari lebih jauh atau riset produk yang sedang dibicarakan oleh para buzzer.

Kemampuan lainnya yang perlu dimiliki oleh setiap jasa dari buzzer adalah bisa menjelaskan sesuatu hal dengan baik, hingga memberikan informasi yang tidak bersifat menggurui. Namun justru bisa menggiring pembaca dan penonton untuk tertarik dengan produk/layanan yang dipromosikan.

Baca Juga: 5 Hal Wajib Banget Kamu Tahu Sebelum Punya Bisnis Online Sendiri

5. Memahami Prime Time

Woman Looking Smartwatch Wearable Technology
Sumber: Freepik

Prime time adalah waktu terbaik untuk menerbitkan suatu konten. Buzzer professional seharusnya sudah memahami hal ini dengan baik. Dengan mempertimbangkan prime time, kamu bisa menarik perhatian pengguna dalam jumlah yang cukup besar. Berangkat dari hal tersebut, maka posting Instagram pada waktu tersebut bisa meningkatkan engagement hingga konversi.

Rekomendasi prime time ini adalah bentuk rekomendasi yang sifatnya umum. Berikut adalah prime time berdasarkan beberapa penelitian. Menurut Hootsuite menganjurkan hari Rabu pada jam 11.00 AM dan HubSpot merekomendasikan hari Selasa pada jam 11.00 AM – 2.00 PM.

Prime time di Indonesia biasanya berada pada kisaran pukul 05.30-09.30 untuk pagi hari, pukul 11.30-13.30 untuk siang hari, dan 16.30-19.30 untuk malam hari. Namun demikian, prime time untuk masing-masing akun buzzer mungkin memiliki sedikit perbedaan bergantung pada aktivitas followers masing-masing.

Kunci memanfaatkan prime time adalah dengan konsisten dan memberikan konten berkualitas juga menarik. Oleh karena itu, buzzer harus memastikan waktu posting pada saat follower aktif menggunakan Instagram.

6. Menguasai Soft Selling

Man Talking With Female Sales Person Car Show Room
Sumber: Freepik

Selain kemampuan-kemampuan di atas, seorang jasa buzzer juga diharapkan bisa memiliki kemampuan untuk melakukan copywriting. Dalam arti, kemampuan untuk menulis dengan tujuan sebuah promosi.

Hanya saja, meskipun dengan tujuan promosi dan dijadikan sebagai strategi marketing. Hendaknya tulisan/konten yang dibuat tersebut tidak terlihat sebagai metode marketing dengan metode secara langsung (hard selling). 

Pada dasarnya, Soft selling adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang buzzer. Karena jika menggunakan teknik hard selling, justru akan membuat calon konsumen menghindar karena terkesan frontal dan memaksa. Soft selling dikenal sebagai metode yang lebih natural dan tidak dibuat-buat sehingga calon konsumen akan lebih mudah terlibat dalam pembicaraan.

Beberapa Contoh Buzzer per Kategori

Fashion : Local Pride, Outfit Battle, Outfit Ina, Hypebeastid

Culinary : Jktfoodbang, Kuliner Bekasi, Resep Makanan Diet, Resep Makanan Indonesia

Home & Living : Inspirasirumahmodernid, Rumah Minimalis Idn, Rumahidaman.id, Huniankamu

Automotive: : Groupotomotif1990, Motor Classic Indonesia, Berburumobilimpian, otomotif_tv

Health & Beauty : Overheardbeauty, Beautyrepublix, Beautyhaulindo, beautyjournal


Teman Ninja, itulah beberapa tips untuk kamu yang akan memilih buzzer sebagai media promosi produk/jasa kamu. Banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan bisnis kamu salah satunya adalah penggunaan buzzer ini. Semoga bermanfaat.

Featured image by kroshka__nastya from Freepik

Daftar isi

Related Articles

Dapatkan tips bisnis terbaru langsung melalui email Anda!

Bingung cara mulai bisnis gimana? Mau tau tips maksimalin media sosial untuk jualan? Atau hal yang bisa dilakukan agar customer belanja lagi? Yuk, berlangganan newsletter kami untuk dapatkan informasi terbaru seputar bisnis!

Dengan mengklik “Berlangganan” Anda menyetujui Kebijakan Privasi Ninja Xpress dan menyetujui Ninja Xpress menggunakan data kontak Anda untuk tujuan newsletter

Ryo Archive Red 320x320.png