Para penjual online berlomba mempromosikan produk mereka, bukan hanya secara organik tapi juga melalui iklan berbayar. Terlebih lagi, survei yang dilakukan Nielsen menyebutkan bahwa kanal digital menempati posisi ke-2 sebagai platform yang digunakan penjual online untuk beriklan. Artinya, banyak penjual online yang melakukan hal yang sama. Lalu, bagaimana bisa beriklan dengan optimal?
Karena itu, Yosef Adji Baskoro, seorang expert digital marketing akan berbagi banyak hal dengan Teman Ninja perihal bagaimana cara dirinya mengelola budget secara optimal, apa saja yang harus diperhatikan saat beriklan, hingga faktor yang mengindikasi kesuksesannya sehingga bisa menjadi sebuah investasi iklan jangka panjang.
Investasi Iklan Jangka Panjang
Sebelum mengetahui lebih dalam tentang bagaimana cara mengelola modal dan metrik dalam beriklan, penting bagi kamu untuk memaknai investasi iklan, seperti menurut pemahaman Yosef.
Yang pertama akan kita bahas adalah investasi, khususnya jangka panjang. Lalu, apa sebenarnya investasi jangka panjang itu? Investasi tak selamanya soal short-term profit, tapi bagaimana cara bangun brand. Karena itu, iklan merupakan salah satu fondasi penting. Masyarakat harus tahu, kenal, percaya, dan akhirnya beli.
Tanpa beriklan, semakin lama orang tahu sehingga otomatis semakin lama pula orang percaya dan membeli. Sekecil apapun budget-mu, mulailah beriklan.
Beriklan memang bisa langsung membawa penjualan, tapi penting punya mindset investasi iklan karena terdapat tujuan lain, yaitu tujuan jangka panjang yang memperkuat brand-mu menjadi top of mind pelanggan. Oleh karena itu, agar tidak terjerumus di investasi bodong yang lagi marak, Teman Ninja perlu memerhatikan beberapa hal mengenai investasi iklan untuk para pebisnis.
Apa saja? Yuk disimak!
Baca juga: 7 Cara Membuat Produk Kamu Diburu Pembeli
1. Platform Beriklan
Jika ingin investasi iklan, hampir di setiap sosial media dan search engine memiliki fitur untuk memungkinkan seseorang beriklan, mulai dari Google & Facebook, Instagram, hingga TikTok yang bisa digunakan untuk seseorang mempromosikan bisnisnya. Secara teknis, ini penjelasan serta contoh dari masing-masing iklan atau ads.
Baca juga: 5 Cara Promosi di TikTok yang Wajib Kamu Coba!
2. Menentukan Tujuan & Target Audiens
Setelah mengetahui jenis-jenis iklan serta karakter dari masing-masing platform, hal selanjutnya yang Teman Ninja harus lakukan adalah mengetahui siapa target audiens dan juga tujuan beriklan. Penting sekali untuk menyesuaikan di mana kamu akan beriklan serta jenis konten seperti apa yang sesuai dengan audiens.
Bicara soal tujuan beriklan, ada 3 tahapan yang harus diingat oleh Teman Ninja; Awareness, Consideration, & Conversion.
Singkatnya, pada tahap awareness, pebisnis ingin memperkenalkan, menginformasikan tentang berbagai fitur dan manfaat dari produk, serta meninggalkan kesan yang positif terhadap brand.
Untuk consideration, kita ingin membuat calon pembeli untuk mulai memikirkan brandmu, dengan memberikan informasi lebih lanjut dan membangun hubungan pelanggan yang baik agar semakin menarik perhatian mereka.
Sedangkan untuk conversion, kita ingin mendorong calon pembeli untuk melakukan pembelian.
3. Budget & Perhitungan Iklan
Menurut Yosef, penentuan budget akan sangat tergantung dengan kondisi bisnis masing-masing. Walaupun tidak bisa digeneralisasi untuk semua industri, tetapi contoh dibawah ini mungkin bisa membantu menetapkan anggaran iklan.
Misalnya, keuntungan bisnis TemanNinja 20%, maka anggaran marketing di angka 5-10% dari omzet bisnis masih terbilang aman.
Contohnya lainnya di industri elektronik, ketika supplier elektronik hanya memiliki margin profit di angka 0.1-0.5%, tentunya persentase di atas tidak bisa diterapkan. Karena itu, sebagai pebisnis harus bisa menyesuaikan anggaran sesuai kemampuan.
Jadi, bila margin kecil, kamu tetap bisa beriklan, terlebih karena beriklan di Facebook pun sekarang bisa dimulai dengan hanya $1 saja.
Ketika mengalami keterbatasan modal dalam beriklan, jangan menekan biaya iklan. Sebisa mungkin melakukan efisiensi di segmen bisnis lainnya
4. Faktor Indikasi Keberhasilan Iklan
Dalam menentukan keberhasilan beriklan, tentunya sangat tergantung dengan tujuan awal. Misalnya, tujuan beriklan Teman Ninja adalah conversion, maka metrik yang harus diperhatikan adalah ROAS (return on ads spent), di mana pengukurannya bisa dilihat dari rasio CTR (click through rate).
Menurut pengalaman Yosef, ROAS yang baik itu minimum 10x dari budget.
Contohnya:
- Budget Iklan Rp 5,000,000.
- Profit Minimum 20%
- Omset yang harus didapatkan minimal adalah Rp 50,000,000
Kenapa begini? Mari berhitung.
Omzet 50 juta dengan asumsi profit 20%, maka total revenue yang didapatkan adalah 10 juta. Jika kita mengurangi total revenue dengan total cost (budget iklan), maka kita akan tetap untung 5 juta.
Intinya, profit yang kita dapatkan tidak boleh lebih kecil daripada biaya iklan yang kita keluarkan. Ilustrasi di atas, bisa disesuaikan dengan industri masing-masing.
Baca Juga: 5 Cara Agar Facebook Campaign Sukses
Hal lain yang perlu diperhatikan juga adalah kualitas konten serta pengaturan iklan yang baik. Ninja Xpress dengan program Creative Business Solution memberikan fasilitas yang bisa mendukung iklanmu semakin optimal, mulai dari layanan foto & video produk, serta online marketing support yang akan membantu Teman Ninja dalam melakukan digital ads.
Cari tau lebih lanjut tentang Creative Business Solution di sini.
Itulah beberapa alasan pentingnya investasi iklan jangka panjang yang perlu diketahui para pebisnis UMKM. Pada intinya, pasang iklan itu sama halnya dengan investasi. Iklan adalah investasi yang bisa mendatangkan return dalam waktu dekat maupun jangka panjang. Selamat mencoba!
Featured image by Will Francis from Unsplash