Menentukan anggaran atau budgeting adalah salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam berbisnis. Menyusun budgeting dapat menjadi acuan untuk membangun strategi, landasan untuk mengukur sisa keuangan untuk periode selanjutnya. Budgeting bisa pula berperan untuk bahan perbandingan, evaluasi serta kontrol perkembangan bisnismu agar segala pengeluaran terukur.
Sayangnya, tidak banyak pebisnis pemula yang paham soal budgeting. Founder dan CEO QM Financial sekaligus sebagai Lead Financial Trainer, Ligwina Hartanto yang dikenal sebagai salah satu financial planner ternama akan menjelaskan dan memberikan tips tentang serba-serbi budgeting biar bisnismu tahan banting!
Membuat Laporan Keuangan
Membuat budgeting pun juga membutuhkan acuan lain, yaitu laporan keuangan. Cash flow atau arus kas yang masuk ke dalam bisnis harus secara rinci didokumentasikan. Sebab, hal ini akan berpengaruh pada perhitungan laba rugi perusahaan.
Akibat dari tidak mencatatkan keuangan bisnis tidak main-main. Banyak pengusaha pemula terpaksa gulung tikar karena salah memperhitungkan dan tidak mencatatkan arus keuangan yang masuk dan keluar dengan benar.
Kamu dapat memulai mencatatkan keuangan dengan cara yang paling mudah, yaitu dengan menuliskan pemasukan dan pengeluaran harian secara rutin. Kamu pun lama-lama jadi lebih terbiasa dan teliti dalam memantau perkembangan finansial usahamu.
Jika kamu ingin melihat arus masuk dan keluar dalam keuangan dalam periode tertentu, kamu bisa melakukan rekapitulasi terlebih dulu dari data harian yang sudah ada. Pencatatan keuangan yang rutin juga akan memudahkan kamu untuk menentukan pos-pos anggaran keuangan untuk periode berikutnya.
Baca Juga: Ligwina Hananto: Tips Alokasi Budget untuk Scale Up Bisnis
Mempelajari Manajemen Budgeting
Menurut Ligwina Hananto, budgeting merupakan catatan pengeluaran yang tidak bisa dihindari dalam berbisnis.
Pengeluaran atau ongkos dalam budgeting secara umum terbagi dua:
- Pengeluaran variabel berupa pengeluaran yang berhubungan dengan produksi dan penjualan. Setiap ada barang yang diproduksi dan dijual, maka ongkos ini akan dikeluarkan.
- Pengeluaran tetap yaitu pengeluaran yang tidak bisa dihindarkan walau usahamu sedang libur sekalipun.
Contoh pengeluaran yang perlu kamu pahami secara mendetail adalah biaya tempat usaha seperti sewa gedung, sewa tanah, listrik, air. Biasanya biaya sewa dipengaruhi dengan lokasi bisnis beroperasi.
Kamu juga perlu memahami faktor lainnya yakni adanya HRD yang menentukan berapa banyak karyawan yang dibutuhkan untuk menjalankan produksi dari aspek penggajian dan ketentuan lainnya yang sesuai dengan perundang-undangan.
Selanjutnya, kebutuhan marketing juga tak boleh dikesampingkan. Kamu dapat memasarkan produk untuk segment yang lebih luas dengan melakukan campaign marketing yang rutin. Masih banyak pos-pos lainnya yang kamu perlu ketahui, tergantung industri bisnismu itu sendiri.
Ketahui Keuntungan Produk
Tak hanya wajib membuat laporan keuangan, kamu perlu memperkirakan berapa keuntungan yang akan didapat. Modal yang dikeluarkan untuk produksi hingga pemasaran produk ke pembeli harus dibawah harga yang ditawarkan pada customer.
Mencari tahu berapa keuntungan produk ini masih berkaitan erat dengan data yang ada di laporan keuangan. Kamu sebelumnya perlu menghitung dulu pendapatan atau omzet dari periode penjualan tertentu, rumusnya:
Harga Produk x Volume Penjualan = Total Omzet/Pendapatan
Bila sudah mengetahui berapa total pendapatan yang diperoleh, maka selanjutnya kamu perlu menghitung berapa keuntungan bersih dari penjualan.
Nah, total pengeluaran dapat kamu lihat dari laporan keuangan yang sudah dibuat sebelumnya. Rumus sederhana untuk menghitung keuntungan bersih adalah:
Total Pendapatan – Total Pengeluaran = Net Profit/Laba Bersih
Baca Juga: Bang Syaiha: Kenali 6 Faktor Penentu Biaya Iklan
Menentukan Strategi Budgeting yang Tepat
Strategi budgeting ada berbagai macam. Kamu perlu menentukan yang mana paling tepat untuk bisnismu. Berikut beberapa strategi budgeting yang umum digunakan dalam perusahaan:
- Incremental Budgeting
Metode yang satu ini adalah metode yang paling cepat. Incremental budgeting sendiri adalah anggaran berdasarkan tahun berjalan yang disesuaikan dengan tahun sebelumnya dengan penyesuaian atau perubahan dalam beberapa alokasi.
Penganggaran tambahan didasarkan pada perubahan kecil dari hasil aktual atau yang dianggarkan untuk periode sebelumnya. Metode ini cocok untuk pola bisnismu yang hanya mengalami sedikit perubahan pada bisnis atau lingkungannya.
- Value Proposition
Metode budgeting value proposition mengharuskan perusahaan untuk meninjau setiap baris anggaran dalam menentukan nilai dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.
Cara ini sangat ketat karena bertujuan untuk menghindari pengeluaran yang tidak perlu. Anggaran perlu dibuat serinci mungkin untuk membuktikan bahwa setiap item membawa nilai bagi bisnis dan sepadan dengan biayanya.
Jika suatu alokasi terbukti lebih mahal daripada harga, maka alokasi tersebut dihapus dari daftar dan alokasi akan ditentukan kembali. Meski demikian, metode value proposition ini jarang digunakan sendiri dan biasanya dipadukan bersama metode lain.
- Zero Based
Kamu perlu menentukan hal apa yang penting dan apa yang bisa dibuang atau ditunda pada metode metode zero based. Penganggaran dilakukan dengan asumsi bahwa setiap alokasi dimulai dari nol atau tak bersisa, sesuai namanya yaitu zero based.
Biasanya sistem anggaran ini bersifat bottom-up dan top-down, karena proses penganggaran membutuhkan diskusi antara karyawan dan manajemen. Proses zero based umum dilakukan ketika usaha mengalami restrukturisasi keuangan karena dampak perubahan ekonomi atau dampak internal perusahaan
- Activity Based
Dan yang terakhir adalah metode activity based yang ditentukan langsung oleh pihak manajemen. Pihak manajemen akan menentukan besaran input yang dibutuhkan untuk mencapai target perusahaan. Metode penganggaran ini digunakan berdasarkan aktivitas yang dapat menimbulkan biaya namun umumnya tak sedetik pelanggaran sistem zero based.
Fokus budgeting menggunakan pola activity based adalah kegiatan utama yang mendorong pendapatan, bukan pada biaya overhead dan administrasi. Metode penganggaran activity based cukup populer digunakan oleh layanan nirlaba.
Karena menggunakan penggerak biaya dari setiap proses, anggaran berbasis aktivitas dapat berguna dalam menilai harga dan profitabilitas produk atau aktivitas yang berbeda. Cara ini sangat membantu bisnis dalam membuat penilaian tentang bagian bisnis mana yang perlu diperluas.
Memisahkan Keuangan Pribadi & Perusahaan
Hal yang sering menjadi kesalahan fatal para pebisnis pemula adalah menyatukan rekening pribadi dan usaha. Tak jarang keuntungan perusahaan yang seharusnya dipakai untuk pengembangan usaha terlebih dahulu malah terpakai untuk kepentingan pribadi terus-terusan. Pola seperti ini jelas keliru.
Alih-alih menggabungkan rekening pribadi dan bisnis dan menggunakan uang tanpa batasan yang jelas, kamu dapat memisahkan antara rekening pribadi dan bisnis terlebih dahulu. Memisahkan rekening bisnis dan pribadi bukan berarti kamu tidak boleh menikmati hasil dari kerja keras sebagai pemilik usaha, lho!
Kamu bisa menerima “gaji bulanan” dengan cara mentransfer sejumlah uang setiap bulan dari rekening bisnis ke rekening pribadi. Jadi, uang yang kamu pakai untuk kepentingan personal hanya berasal dari rekening pribadi yang terpisah dari rekening bisnis.
Baca Juga: Bang Syaiha: Strategi Ramaikan Website Toko Online
Kini sudah paham mengapa kamu perlu melakukan budgeting, bukan? Penganggaran atau budgeting yang komprehensif dapat membantumu untuk menentukan strategi bisnis di periode mendatang. Dengan begitu, bisnismu mampu berkembang lebih besar dan makin cuan.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, anggaran untuk marketing tidak boleh dianggap sebelah mata. Begitu pula dengan strateginya. Bila kamu masih bingung tentang bagaimana cara menyusun strategi digital marketing, Ninja Xpress hadir untuk membantumu!
Ninja Xpress menyediakan Creative Business Solution untuk menyusun serta meningkatkan strategi pemasaran kamu, mulai dari pembuatan materi digital ads, pemasangan videotron hingga penyediaan event offline untuk mendukung bisnis kamu! Ingin bergabung? Yuk, pelajari lebih lengkap mengenai Creative Business Solution dari Ninja Xpress!
Featured image by Steve Buissinne from Pixabay