Pandemi Covid-19 di Indonesia telah berangsur membaik memasuki era new normal. Meski demikian, tak bisa dipungkiri bahwa pandemi telah mengubah kehidupan hampir setiap individu dari berbagai sektor, bahkan mungkin tidak akan berhenti memberikan pengaruh hingga beberapa tahun mendatang.
Baca Juga: Tips Optimalkan Pemasaran Digital Media Sosial
Salah satu contoh signifikan dari sekian banyak dampak dari wabah Covid-19 ini ialah meningkatnya tren berbelanja melalui e-commerce. Percepatan transformasi e-commerce menjadikan perilaku masyarakat dalam berbelanja pun berubah menjadi lebih sering berbelanja online.
Oleh karena itu, selaku pengusaha yang tetap ingin mengembangkan bisnis, tentu ada banyak hal yang harus diperhatikan dan disesuaikan seiring perubahan yang terjadi di tengah masyarakat. Lalu, apa saja tips yang harus disiapkan e-commerce ketika pandemi usai?
Yuk, intip beberapa tips berikut ini!
1. Mengutamakan Kepuasan Customers
Salah satu faktor penting untuk membuat bertahannya bisnis e-commerce pasca pandemi adalah dengan tetap mengutamakan kepuasan customers.
Persaingan bisnis online yang semakin ketat pasca pandemi ini membuat Teman Ninja harus mengatur strategi jitu agar bisa mempertahankan customers.
Karena itu, apabila terdapat ulasan buruk dari pembeli, maka e-commerce kamu kemungkinan besar akan sulit mendapatkan calon customer baru.
Pastikan bagian deskripsi produk diisi dengan lengkap dan jelas agar calon konsumen potensial mendapatkan informasi yang cukup mengenai produk yang akan dibeli.
Fasilitasi juga customers dengan customer service yang dipersonalisasi melalui semua kanal digital, sehingga dapat memberikan layanan proaktif untuk menginformasikan kepada mereka terkait perubahan tagihan, status pengiriman produk, serta pengembalian dana atau refund.
Bahkan, fitur pengembalian barang juga perlu dipertimbangkan kehadirannya agar calon konsumen merasa semakin aman berbelanja di e-commerce kamu.
2. Pastikan Komunikasi Lancar dengan Customers
Kondisi selama pandemi memang membuat kita harus bekerja dari rumah masing-masing. Terkadang, ritme kerja juga bisa terganggu karena seluruh komunikasi dilakukan secara online sehingga hal-hal penting bisa saja tertimbun dengan banyaknya pesan yang masuk.
Untuk menghindari hal ini, Teman Ninja bisa coba untuk mensentralisasi proses komunikasi dengan satu platform yang bisa diakses bersama sehingga setiap bagian dalam bisnis bisa melihat update, percakapan, dan lain-lain.
Selain itu, cara ini juga dipercaya bisa menghemat waktu untuk melakukan sesuatu yang lebih produktif daripada berpindah-pindah dari satu platform platform lainnya, demi kelancaran komunikasi dengan customers e-commerce saat pandemi ini bahkan ketika selesai nanti.
3. Mengubah Strategi Pemasaran
Meningkatkan angka penjualan bisnis e-commerce ketika pandemi usai tak hanya dengan memanfaatkan media sosial saja. Ini saatnya Teman Ninja menggunakan jasa periklanan online seperti Google Ads atau bekerja sama dengan berbagai media online ternama.
Selain itu, kamu juga bisa mengubah strategi pemasaran melalui kerja sama dengan Influencer atau KOL untuk memasarkan produk dari bisnis e-commerce yang ada.
Influencer atau KOL punya sejumlah audiens dengan total yang tidak sedikit, yang berpotensi membuat produk kamu dikenal oleh audiens mereka ini dengan cara mempromosikan atau menyelipkan produk saat mereka sedang membuat konten.
Untuk memilih influencer, penting agar Teman Ninja mengetahui seberapa berpengaruhnya Engagement Rate dalam menentukan Mega, Macro, Micro atau Nano Influencer yang sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Engagement Rate digunakan sebagai dasar riset untuk mengetahui kebutuhan audiens berdasarkan jumlah interaksi mereka dengan beberapa konten tertentu. Hal ini terlihat dari mana yang lebih banyak dan yang lebih sedikit jumlah engagement-nya.
Dengan mengetahui Engagement Rate, Teman Ninja bisa memutuskan akan memilih Mega Influencer dengan 1 juta lebih followers atau Macro Influencer dari kalangan selebriti dengan jumlah 40 ribu lebih followers.
Selain itu, ada juga Micro Influencer dengan 1.000 hingga 40 ribu followers, atau pilihan Nano Influencer dengan followers yang tidak terlalu banyak tetapi memiliki pengaruh besar di antara audiensnya.
Baca Juga: 5 Trik Psikologi Marketing Untuk Meningkatkan Penjualan
4. Inovasi Kreatif Agar Tetap Terhubung dengan Customers
Berinovasi dengan cara-cara yang kreatif agar tetap terhubung dengan customers juga perlu untuk diterapkan, loh, Teman Ninja. Tetapi, perlu diingat bahwa se-kreatif apapun strategi dan cara yang dilakukan, tetaplah harus relevan dengan produk atau bisnis yang dijalankan, ya.
Salah satu contoh kreatif yang sederhana namun efektif jika bisnismu bergerak di bidang fashion adalah dengan unique selling point atau keunikan yang tidak banyak dimiliki oleh brand e-commerce lain. Mulai dari packaging, desain pakaian, hingga filosofi produk yang diciptakan.
Seperti, Morning Whistle, brand lokal yang menyediakan berbagai produk fashion berbahan kaos, yang dikemas dalam dummy kotak makanan atau minuman. Biasanya saat membeli kaus, kemasannya berupa kotak atau plastik, tapi yang ini beda, menarik, bukan? Selain itu, untuk menekan pengeluaran biaya kerugian karena produk yang belum terjual, kamu juga bisa menyiasatinya dengan sistem Pre-Order, sehingga pakaian yang diproduksi adalah pakaian yang sudah pasti ada pembelinya.
5. Tetap Mengoptimalkan Digital Presence
Melalui perubahan gaya hidup selama pandemi ini, Teman Ninja harus bisa mengoptimalkan kehadiran digital atau digital presence dari bisnis online yang dikelola.
Jika sebelumnya kamu sekadar berbisnis melalui media sosial, saat ini kamu bisa membuat website toko online gratis melalui beberapa platform yang tersedia, seperti WordPress, Wix, Weebly, dan masih banyak lagi.
Karena dengan website, calon konsumen potensial akan lebih mudah untuk menemukan produk yang dijual. Website bisnis online juga bisa bisa membantu mencapai target audiens yang lebih luas.
Habit masyarakat yang berubah seiring perkembangan pandemi ini membuat mereka mencari apapun dengan mudah dari rumah melalui website dan sosial media.
Dengan demikian, website juga bisa membantu kamu mencapai target audiens yang lebih luas lagi, terlebih jika website tersebut diberi testimonial dari customers yang sudah menggunakan produk yang ada.
Hal ini bisa jadi salah satu cara yang menguntungkan karena credibility-nya terus ada di website maupun sosial media. Namun, jangan lupa untuk selalu menyajikan dalam bentuk konten yang variatif, menarik dan relevan ke customers.
Baca Juga: 5 Hal Wajib Banget Kamu Tahu Sebelum Punya Bisnis Online Sendiri
Seiring longgarnya peraturan pembatasan mobilitas saat ini, harus diakui bahwa masyarakat memang lebih tertarik untuk mengunjungi store offline secara langsung, mengingat sudah sekian lama masyarakat beraktivitas dari rumah saja.
Namun, keputusan tetap kembali kepada kamu jika ingin berbisnis dengan memanfaatkan online technology, ataupun hybrid. Semua pastinya disesuaikan dengan kebutuhan dan kebiasaan target audiens, bukan? Terlebih karena mengembangkan bisnis e-commerce saat pandemi bukan hal yang mudah.
Karena itu, demi kemudahan dalam berbisnis, kamu bisa memilih jasa pengiriman berkualitas dan bisa dipercaya seperti Ninja Xpress. Ninja Xpress hadir dan siap membantu mengembangkan bisnis Teman Ninja melalui berbagai pilihan jasa pengiriman barang ke seluruh Indonesia!
Featured image from Freepik