Teknologi terus berkembang dan penggunaan data pun terus meningkat. Karenanya, big data adalah fenomena yang tak dapat dihindari. Konsep big data mungkin belum banyak dipahami, tapi manfaat atau fungsi big data telah banyak dirasakan, terutama pengguna internet yang setiap saat mengakses informasi secara online.
Pelaku usaha juga bisa loh memanfaatkan big data untuk tingkatkan penjualan. Dengan adanya big data, maka Teman Ninja selaku pengusaha bisa memutuskan langkah ke depan, apa yang harus dilakukan, dan apa yang tidak harus dilakukan. Selain itu, big data juga bisa digunakan untuk menentukan strategi marketing yang benar dan tepat, serta dapat dicapai semurah nol rupiah.
Big data adalah data yang jumlahnya sangat besar, pertumbuhannya sangat cepat, memiliki keberagaman yang luas dan bernilai bagi kebaikan dan keberlangsungan bisnis.
Nah, bagaimana Teman Ninja bisa memanfaatkan big data untuk bisnis? Well, ulasan kali ini akan membahas fungsi big data secara tuntas, berdasarkan pengalaman ahlinya, Bang Syaiha, praktisi Facebook Ads sejak 2016, yang sudah membantu 1000+ pebisnis pemula dalam berbisnis di ranah digital.
Manfaatkan Lookalike Audience dalam Beriklan
Lookalike audience adalah salah satu contoh manajemen big data dalam beriklan, dan merupakan strategi iklan atau fitur yang dapat membantu kamu untuk menjangkau audiens-audiens yang serupa dengan konsumen anda pada saat ini.
Teman Ninja dapat menjabarkan secara detail karakteristik target audiens yang ingin dituju. Kamu dapat menuliskan spesifikasi konsumen dari segi demografis, psikografis, pola pikir, lokasi, sehingga dapat membantu karena iklan yang disebar membuahkan hasil yang lebih efektif akibat target audiens yang dituju lebih spesifik.
Iklan lookalike audience adalah sebuah strategi iklan atau fitur yang dapat membantu Teman Ninja menjangkau audiens yang serupa dengan konsumen pada saat ini.
Mudahnya, apabila produk yang kamu tawarkan biasa dibeli oleh wanita muda, yang sedang bekerja di sebuah perusahaan, fitur lookalike audience dapat membantu untuk menjangkau audiens-audiens lainnya yang merupakan wanita muda sedang bekerja.
Baca Juga: Bang Syaiha: 5 Cara Efektif Bikin Iklan Nyentrik
Hindari Mengumpul Data Terlalu Banyak
Bang Syaiha juga menjelaskan bahwa fungsi big data memiliki scope yang sangat luas. Terkadang, bagi pelaku usaha yang baru mulai memanfaatkan fungsi big data akan mengalami beberapa kendala atau kesalahan yang berpotensi menghambat perkembangan bisnis. Kesalahan yang biasanya paling sering terjadi adalah ketika pelaku usaha mengumpulkan semua data yang ada hingga beribu-ribu data. Padahal, belum tentu data yang dikumpulkan dibutuhkan, sehingga tim Teman Ninja sendiri akan kebingungan karena banyaknya data.
Mengumpul data terlalu banyak juga berakibat pada kewalahan dalam mengolah data, jika ditambah pada sumber daya kurang mumpuni dalam mengolah datanya, maka data yang didapatkan tidak akan efektif untuk meraih hasil yang diinginkan. Jadi teman Ninja harus bijak ya dalam melihat mana data yang diperlukan atau tidak.
Lakukan Riset Menyeluruh Sebelum Mencari Data
Sebelum memanfaatkan data dalam memasarkan produk, penting untuk mengetahui data apa yang dibutuhkan. Seperti sebelum menentukan akan menggunakan lookalike audience, penting untuk tau audience seperti apa yang akan kita targetkan kriterianya. Untuk itulah, riset tetap diperlukan sebelum mengumpulkan data.
Banyak yang bisa dilakukan terkait apa yang harus dicari sebelum mengumpulkan dan memaksimalkan fungsi big data:
- Pahami produk yang akan diiklankan: Dari segi produk, benefit yang dibawakan, bagaimana produk yang ditawarkan berbeda dengan yang ada di pasar, dan lain sebagainya.
- Tentukan tujuan dari penyebaran iklan: Apakah untuk menarik perhatian konsumen, meningkatkan penjualan, ingin memberikan pembelajaran atau edukasi kepada target pasar, agar data yang digunakan jadi lebih efektif.
- Memahami brand positioning: Hal ini dapat membantu Teman Ninja dari segi nilai atau value produk yang ditawarkan dibandingkan dengan kompetitor.
- Riset platform atau media pemasaran: Hal ini diperlukan untuk mengetahui konten seperti apa yang akan dibuat hingga durasi konten tersebut.
Baca Juga: Nurdin Hoerrudin: 5 Cara Riset Winning Product Agar Omset Meroket
Evaluasi Penggunaan Data Pada Iklan
Fungsi big data bagi bisnis bukan hanya berguna saat akan memasarkan produk, penting juga untuk mengukur seberapa berhasil data tersebut digunakan. Ada 3 MoS atau tolak ukur yang dapat perhatikan untuk mengukur keefektivitasan iklan berkaitan dengan data yang digunakan, berikut di antaranya:
- Conversion cost (biaya per segmen)
Teman Ninja perlu mengukur dari jumlah dana atau budget yang dialokasikan dalam iklan tersebut, seberapa sukseskah kamu dalam mengkonversikan iklan menjadi target iklan. Dengan ini, kamu dapat mengetahui perbandingan atau rasio secara kasar upaya pemasaran dan hasil yang didapatkan. - ROAS/ROI
Setiap pelaku pastinya menginginkan hasil ROI yang tinggi. Namun, untuk melihat kinerja iklan, pastikan kamu memahami ROAS (Return on Ad Spend), untuk dapat memutuskan seberapa besar volume penjualan yang dibutuhkan untuk mencapai keuntungan, dan dalam mengatur skala prioritas aktivitas pemasaran. - Hasil per perangkat atau platform
Kamu juga perlu memperhatikan kinerja dari setiap perangkat atau platform iklan yang digunakan. Hal ini dapat membantu kamu dari segi bagaimana kamu bisa mengalokasikan upaya dan budget iklan untuk mendapatkan hasil yang maksimum.
Baca Juga: Bang Syaiha: Kenali 6 Faktor Penentu Biaya Iklan
Nah, itulah penjelasan mengenai bagaimana fungsi big data bisa membantu bisnis kamu dalam beriklan. Gunakan sebaik dan seefektif mungkin agar lebih maksimal hasil yang didapatkan.
Kalau sudah dapat bagaimana memanfaatkan big data untuk beriklan, saatnya mulai beriklan. Ninja Xpress akan membantu bisnis kamu melakukan Paid Ads melalui layanan Creative Business Solution, untuk meningkatkan penjualan serta awareness jadi lebih mudah. Info lebih lengkapnya bisa kamu cek di sini.
Featured image by Luke Chesser from Unsplash