Teman Ninja, kamu mungkin masih asing dengan kata crowdsourcing. Crowdsourcing pertama kali ditulis oleh Jeff Howe lewat artikelnya di Wired yang berjudul “The Rise of Crowdsourcing”. Howe dalam artikelnya mengatakan bahwa crowdsourcing menjadi salah satu cara untuk menyelesaikan masalah dengan bantuan orang banyak.
Bagaimana agar UKM juga bisa memanfaatkan teknik crowdsourcing untuk bisnisnya? Nah, melalui tulisan ini, kamu akan mengetahui apa itu crowdsourcing dan bagaimana strategi ini membantu bisnis kamu makin berkembang bersama Yosef Adji Baskoro, founder Sekolahpebisnis.
Baca juga: Nurdin Noerhanudin: Program Affiliate Marketing Cocok Untuk UMKM
Mengenal Crowdsource Marketing
Menurut Yosef, crowdsource marketing adalah strategi promosi yang melibatkan pengumpulan informasi dari audiens untuk memberikan masukan bagi suatu usaha dalam upaya mengembangkan produk atau ide-ide yang akan diluncurkan. Simpelnya, Crowdsourcing adalah urunan dan online crowdsourcing adalah urunan secara online.
Crowdsource marketing bisa membantu para pengusaha untuk mengetahui minat pasar dan juga bisa menjadi salah satu jalan untuk membangun relasi yang otentik kepada audiens.
Teman Ninja, ketika kamu menerapkan strategi crowdsource marketing ini, kamu bisa membuat audiens merasa didengarkan dan juga mengaktifkan engagement dari suatu usaha dengan audiensnya. Kamu akan mengumpulkan informasi dari audiens yang akan membantu mengembangkan bisnis. Kamu bisa mendapat rekomendasi produk yang akan diluncurkan, ide panggilan untuk admin suatu brand, hingga usaha yang akan dibuat oleh seseorang. Jadi ketika kamu melakukan strategi ini kamu harus membuka diri untuk mendengarkan konsumen/audiens. Ide-ide audiens lah inspirasi usaha kamu.
Jenis-Jenis Crowdsourcing
Teman Ninja, Crowdsourcing pada penerapannya akan terus berkembang bersamaan dengan industri dan zaman. Kamu harus pintar memilih layanan apa yang akan kamu manfaatkan, Inilah beberapa jenis Crowdsourcing sebagai referensi yang bisa kamu gunakan:
Crowdfunding
Sumber permodalan tak pernah tidak penting untuk bisnis dan Crowdfunding adalah salah satu sumber permodalan yang bisa digunakan oleh UKM. Strategi ini memungkinkan kamu untuk dapat mengumpulkan dana melalui platform online dan mendapatkan investor untuk bisnis kamu. Metode ini diterapkan oleh platform peer-to-peer lending yang menyediakan layanan mereka untuk bisnis UMKM.
Crowdwisdom
“Urunan” bentuk lainnya adalah crowdwisdom atau group think atau kebijaksanaan pemikiran kolektif. Contohnya saja di era NFT dan blockchain saat ini adalah bukti kekuatan wisdom of the crowd ini. Jenis crowdsourcing ini bertujuan untuk mendapatkan testimoni, review, opini, maupun feedback dari audiens maupun customer. Seperti pada platform Quora, Google Reviews dan lainnya.
Microtasking
Biasanya, pebisnis akan memanfaatkan microtasking untuk memecah proyek besar menjadi beberapa proyek kecil agar bisa segera diberikan pada audiens. Perusahaan biasanya memberikan tugas khusus dan memberikan imbalan. Contohnya adalah Snapcart, dan Shopback yang memberikan cashback dari struk belanjaan yang di foto dan diupload.
Crowdcontest
Dalam bisnis UMKM, crowdcontest ini juga dikenal dengan co-creation dan cukup sering juga dilakukan oleh pebisnis di indonesia dimana bisnis mengajak calon pelanggan untuk mengikuti kontes dengan objective tertentu. Contohnya, ketika kamu ingin membuat logo baru untuk branding bisnis. Kemudian kamu mengadakan kontes pembuatan logo yang bisa audiens ikuti. Nantinya, kamu bisa memilih logo terbaik dan memberikan hadiah yang sesuai kepada pemenang. Hal ini sudah dilakukan oleh Starbucks dan Apple dan banyak perusahan besar lainnya.
Keterlibatan customer membantu calon customer berikutnya tertarik untuk melakukan pembelian produk maupun menggunakan layanan yang ditawarkan
Baca Juga: 5 Tips Penting Agar Campaign Instagram Kamu Efektif
Tips dan Cara Memulai Crowdsourcing
Apa saja yang harus Teman Ninja persiapkan sebelum memutuskan untuk menjalani strategi crowdsourcing? Ada 3 langkah untuk menjalankan strategi crowdsourcing agar optimal, yaitu:
Tentukan objective
Untuk melakukan strategi crowdsourcing ini, tahap pertama kamu harus terlebih dulu tentukan objective dari crowdsourcing yang ingin kamu capai lalu selanjutnya memilih tipe crowdsourcing mana yang kamu inginkan. Tujuan menjalankan strategi ini akan lebih maksimal di dapat dengan menerapkan jenis crowdsourcing yang tepat.
Tentukan Target
Tahap kedua adalah menentukan siapa crowd yang kamu ingin ajak dan bagaimana cara dan rencana kamu untuk menjangkau mereka dan melakukan crowdsourcing ini. Kamu harus memilih secara tepat dan bisa menggunakan beberapa orang yang bisa membuat strategi kamu berjalan dengan maksimal.
Disinilah KOL berperan penting, karena crowdsourcing selalu diawali dengan rasa percaya atau trust dari followers bisnis kamu dan KOL akan sangat memudahkan kamu mendapatkan kepercayaan mereka.
Buat konten yang menarik
Tahap ketiga yang tidak kalah penting adalah mengapa mereka harus bergabung pada program crowdsourcing yang akan kamu jalankan? Insentif dalam bentuk apa yang akan mereka dapatkan? Kamu bisa buat gimmick, atau konten visual yang bisa menarik perhatian mereka yang akan berpartisipasi dalam strategi kamu
Crowdsourcing juga bisa mengefisiensi biaya operasional dengan mengandalkan tenaga kerja crowdsourced seperti kontributor atau freelance untuk mengerjakan projek dengan fee sesuai dengan apa yang dikerjakan, tidak perlu membayar gaji penuh dan biaya tunjangan lainnya.
Brand yang Berhasil Menerapkan Crowdsourcing
Teman Ninja, ada beberapa contoh keberhasilan dari bisnis yang menggunakan strategi marketing crowdsource ini, diantaranya adalah:
Product Improvement “Special Lash Rubber Bundle”
Brand Lokal Indonesia, Mad for Makeup juga melakukan hal ini. Kisah ini berawal dari salah satu followersnya yang menyarankan Tim Mad ini untuk membuat rubber pad pada curler bulu mata, karena mereka rasa produk yang sekarang sudah sangat bagus tetapi mereka menemukan kesulitan ketika rubber pad para curler itu sudah habis. Jadi ketika dibandingkan lebih baik tim MAD juga menjual rubber pad untuk para konsumennya.
Dari pesan yang didapatkan dari DM ini, tim MAD dengan cepat mengeksekusi hal ini dan akhirnya mereka meluncurkan produk ini untuk dijual. Proses mengembangkan produk ini berawal dari saran konsumen yang didengarkan dan akhirnya diterima dengan baik juga di pasaran.
Iben, TikTokers yang bertanya pada followersnya tentang ide bisnis
Iben adalah salah satu konten kreator TikTok yang suka membuat challenge dan memberikan hadiah kepada viewersnya. Ia pernah bertanya pada followersnya tentang ide restoran apa yang harus ia buat. Dari sini muncul challenge dimana Iben menantang followersnya untuk merekomendasikan mengenai restoran seperti apa yang harus ia buat.
Akhirnya mulailah bermunculan ide ide seperti : “Makanan yang pedas-pedas”, “Restoran Martabak Durian”, “Seblak”, “Restoran Pecel” dllnya.
Baca juga: Erika Ricardo: 5 Cara Mudah Bikin Konten TikTok Tembus FYP
Itulah sekilas tentang apa itu crowdsourcing dan beberapa tipsnya yang dapat menjadi inspirasi kamu untuk membuat strategi marketing bisnis kamu. Untuk kamu yang memiliki bisnis UKM, kamu bisa menggunakan jenis crowdsourcing yang sering dilakukan adalah crowdvoting dan crowdwisdom karena cukup mudah dilakukan dengan menggunakan sosial media dan tidak memerlukan budget yang tinggi.
Teman ninja, disamping menjalankan strategi ini, kamu juga wajib menyiapkan katalog produk yang sush ditolak oleh customer. Caranya mudah kok, kamu akan dibantu oleh Creative Business Solution untuk mendapatkan katalog produk ciamik dengan foto & video produk gratis! Cek informasi selengkapnya di sini.
Featured image by Timon Studler from Unsplash
