Live selling sekarang ini menjadi primadona bagi para pelaku bisnis untuk mempromosikan produk-produknya.
Platform marketplace memang menguntungkan bagi penjual maupun pembeli. Dimana penjual memasang sederet informasi, mulai dari sederet fitur sampai gambar yang menarik. Konsumen tinggal membeli tanpa meninggalkan rumah.
Namun sayangnya semua itu belum cukup. Banyak kasus di mana pembeli kecewa karena produk yang mereka beli tidak sama dengan apa yang ada di gambar dari penjual. Tapi Teman Ninja tak perlu khawatir. Karena Ninja Xpress akan membahas salah satu cara untuk memastikan produk yang konsumen beli benar-benar apa yang Ia lihat (what you see is what you get).
Namanya Live Selling. Di mana Teman Ninja berjualan langsung di depan kamera seperti ketika berhadapan dengan pembeli. Dan live selling ini terbukti meningkatkan penjualan banyak UMKM.
Apa itu Live Selling?
Live selling adalah strategi pemasaran yang melibatkan penyiaran langsung secara online, di mana penjual atau brand berinteraksi secara waktu nyata dengan audiens mereka. Dalam live selling, penjual mempresentasikan produk atau layanan secara visual, memberikan informasi, menjawab pertanyaan, serta mengajak audiens untuk melakukan pembelian langsung melalui platform digital.
Menarik bukan? Yuk siapkan catatan biar Teman Ninja bisa langsung praktek dan meningkatkan jualan dengan live selling!
Tentukan Tujuan Live Selling
Meski nggak ada salahnya hanya berjualan, tapi adanya event khusus akan lebih menarik pengunjung. Coba bayangkan ketika mendengar ada orang jualan pakaian, versus ‘obral’ pakaian. Pasti lebih menarik yang sedang ‘obral’ bukan? Taktik ini juga bisa Teman Ninja tirukan.
Tujuan live selling bisa berupa perilisan produk atau varian baru, Informasi diskon, free ongkir, giveaway, buy one get one, undian berhadiah, dll
Ketika live selling, teman ninja bisa ingatkan followers terus menerus akan event ini. Di sela-sela menjual produk, ketika ganti sesi atau saat ada followers yang beli. Misalnya, “Halo, (sebutkan beberapa nama viewers) kamu sedang menyaksikan event diskon gede kaos polos, dimana kamu bisa dapet diskon up to 50% untuk semua item!”.
Baca: 4 Tips Tentukan Influencer Untuk Bisnismu
Promosikan Event Live Selling di Berbagai Media
Beritahukan pada follower medsos sekitar H-3 sebelum event live selling. Promosikan bahwa Teman Ninja akan melakukan live selling. Teman Ninja bisa membuat undangan berbentuk grafis atau video yang menarik di aplikasi tertentu, lalu sebar via semua media yang teman ninja miliki.
Media sosial, WA, dll. Sebutkan juga dalam undangan, apa yang spesial dari live selling kali ini (poin pertama di atas).
Frekuensi promosinya dapat disesuaikan dengan hari-H live selling Teman Ninja. Misalkan H-3, berarti Teman Ninja perlu membuat 3 media promosi untuk H-3, H-2, H-1 dan Hari H. Jadi followers Teman Ninja selalu ingat event penting ini.
Jangan lupa tambahkan kata-kata pemanis di promosi Teman Ninja, sesuai tujuan live selling kita (poin 1). Ini dilakukan agar banyak yang mengikuti live selling. Misalnya Diskon 50% All item hanya selama live selling berlangsung!
Sesuaikan Background yang Dipilih
Ada dua macam background yang biasanya digunakan para live shopper. Bisa berupa display banyak produk yang ditata sedemikian rupa, bisa juga memilih background yang bersih atau minimalis.
Mana yang perlu Teman Ninja pilih? Sesuaikan dengan produk yang akan dijual dan target audiens. Bila Teman Ninja menjual makanan, pilihan background bisa berupa display dapur. Jual furniture dan item home living? Pilih background minimalis yang homey. Sementara jika Teman Ninja menjual baju, tas dll, teman ninja bisa menyusun produk-produk sebagai background.
Meski ‘latar belakang’, namun background penting untuk membangun kepercayaan viewers. Jangan sampai background yang Teman Ninja pilih berlawanan dengan apa yang sedang dijual.
Baca: 3 Alasan Program Loyalitas Bantu Tingkatkan Penjualan
Jangan Lupa Bangun Interaksi
Seringkali, penjual yang baru melakukan live selling bingung apa yang mesti disampaikan ketika event ini berlangsung. Apalagi yang belum terbiasa muncul di depan kamera. Untuk memudahkan Teman Ninja, live selling ini bisa dibagi menjadi 3 sesi.
Sesi 1, ucapkan selamat datang kepada para viewers dan menanyakan kabar. Ini dilakukan untuk membangun interaksi agar teman ninja tidak canggung dan viewers nya betah karena ‘diorangkan’.
Sesi 2, sampaikan fitur dan benefit produk. Selain itu, Teman Ninja wajib mendemonstrasikan bagaimana produk ini bekerja. Kalau jualan baju, Teman Ninja bisa memakainya lalu mengatakan bagaimana rasanya. Cobalah mencari diksi yang tepat sehingga penonton tahu bagaimana rasanya memakai pakaian tersebut.
Sesi 3, Q&A. Ketika ada viewers yang memberikan komentar, bertanya, segera balas dengan lisan. Sebelum mulai live selling, Teman Ninja juga bisa menyiapkan catatan kecil yang berkaitan dengan produk, untuk mencegah teman ninja terbata-bata dalam menjawab pertanyaan yang sangat spesifik.
Hal Lain yang Perlu Diperhatikan
- Lakukan Testing
Live selling adalah event yang sangat teknis. lancarnya acara ini ikut bergantung pada performa alat, jaringan internet yang memadai dan Teman Ninja sebagai penjual. Jika ada diantara tiga itu yang tidak optimal, maka event live selling bisa terganggu. Pastikan semua alat berfungsi dengan baik. Tak ada salahnya Teman Ninja melakukan latihan sebelum live. dan tak ada salahnya minta seseorang untuk membantu sebagai operator live selling.
- Ikut Aturan Platform
Jangan menyalahi aturan dg menjual produk yang nggak boleh dijual. Karena beda platform, beda peraturan. Misalnya di FB dan IG Teman Ninja nggak boleh menjual obat-obatan, sedangkan di Shopee, mereka akan menghentikan live selling Teman Ninja jika video tidak muncul selama 3 menit.
Live selling adalah cara yang relatif baru untuk jualan di medsos dengan hasil yang lebih baik. Dengan poin-poin di atas, Teman Ninja udah bisa mulai melakukan live selling. Mudah bukan?
Yuk mulai live selling dan raih penjualan lebih tinggi!
Featured image by Liza Summer from Pexel